Sejak Kecil Idap Parkinson, Satu Keluarga Berharap Sembuh
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Jika hidup bisa memilih, mungkin yang mereka inginkan adalah hidup normal seperti layaknya orang diluar sana, bisa bekerja, miliki keluarga yang hangat, dan tak perlu merasakan penderitaan akibat penyakit yang menghantui mereka setiap hari.
Tapi takdir berkata lain. Penyakit Parkinson terus menguasai kehidupan mereka, merampas setiap harapan dan impian yang mereka miliki. Setiap hari mereka berjuang melawan rasa sakit dan keterbatasan yang semakin membatasi gerakan mereka. Parkinson membuat seluruh tubuh mereka bergetar tanpa henti, membuat mereka seringkali lemas tak berdaya serta sulit melakukan berbagai aktivitas yang seharusnya bisa dilakukan dengan mudah.
`
Puluhan tahun bukan waktu yang sebentar bukan untuk seluruh keluarga ini terus merasakan penyakit Parkinson? Diantaranya adalah Pak Omo (45 tahun) yang sudah terkena Parkinson sejak usianya menginjak umur 4 tahun, juga Pak Saepudin (35 tahun) yang sudah terkena Parkinson sejak usianya menginjak umur 5 tahun, dan Mak Yayah (69 tahun) yang juga terkena penyakit Parkinson ini sejak usianya menginjak umur 15 tahun. 3 anggota lainnya yang juga terkena penyakit Parkinson ini yaitu, Mak Rupiah (58 tahun), Mak Salamah (53 tahun), dan yang terakhir Mak Fatimah (61 tahun).
2 diantara 6 anggota keluarga ini, Mak Yayah dan Mak Patimah, sudah benar-benar tak berdaya, sekedar bangun pun sudah tak bisa. Keduanya hanya bisa terbaring lemah di atas kasur tipisnya.
Hanya Pak Saepudin satu-satunya di keluarga yang tidak separah kakak-kakanya. Meski juga merasakan sulitnya melakukan aktivitas dan mudah lemas, Beliau sekuat tenaga merawat 5 anggota keluarga lainnya karena tak ada lagi yang bisa merawat. Tak hanya itu, Pak Saepudin juga banting tulang menjadi kepala keluarga dengan bekerja sebagai pencari kayu bakar, sekalipun kondisi tubuhnya sedang sangat lemah beliau selalu memaksakan diri, hingga seringkali ditemukan warga terjatuh atau pingsan saat di jalan.
“Kalau bukan Bapa siapa lagi den, cuma Bapa yang sedikit bisa untuk bekerja, kalo ga maksain kasian pada gak bisa makan, gak bisa minum obat juga. Do’ain aja Bapa kuat terus..” lirih Pak Saepudin.
Jauh di lubuk hati, keluarga ini ingin sekali mendapatkan pengobatan yang layak, namun apa daya, satu-satunya penopang hidup satu keluarga ini, Pak Saefudin hanya seorang pencari kayu bakar yang penghasilannya hanya cukup untuk sesekali makan. Terlebih jarak dari rumahnya menuju fasilitas kesehatan seperti puskesmas sangat jauh dan membutuhkan biaya transportasi yang sangat besar, karena rumahnya benar-benar terletak di tengah hutan.
Mirisnya, obat yang seharusnya mereka konsumsi sehari 3 kali pun hanya dapat diminum sehari 1 kali, itupun 1 tablet mereka potong menjadi 2 bagian, segala cara mereka lakukan agar setidaknya semua orang bisa meminum obat, karena obat menjadi bagian yang harus mereka konsumsi setiap hari.
“Ga jarang juga den, Emak sama yang lainnya ga bisa minum obat karena gak punya uang sama sekali, yang dirasain Emak sama yang lain kalo ga minum obat sehari aja urat-urat kayak mau putus, badan geternya makin kuat, jalan bener-bener gak bisa, baru jalan 5 langkah juga langsung jatoh..” ucap Mak Rupiah.
Tak ada harapan besar lain yang keluarga ini inginkan, kecuali bisa sembuh dan hidup normal seperti orang lain pada umumnya.
#TemanKebaikan, bantu perjuangan Pak Saefudin merawat 5 kakak-kakaknya yuk! Semoga sedikit uluran dari tanganmu bisa bantu wujudkan harapan keluarga Parkinson ini untuk bisa sembuh..
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
-
Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
-
Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
-
Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
-
Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
-
Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Sejak Kecil Idap Parkinson, Satu Keluarga Berharap Sembuh
terkumpul dari target Rp 60.000.000