Air mata deres banget denger kisah Kek Hamdi ini, ya Allah…

Umurnya sudah 78 tahun. Harusnya di usia setua ini, beliau duduk tenang di rumah, dikelilingi keluarga, makan makanan hangat, tidur nyenyak tanpa mikirin besok mau makan apa. Tapi kenyataannya jauh banget dari itu…

Setiap pagi sampai siang, bahkan kadang sampai tengah malam, Kek Hamdi masih berdiri di lampu merah pakai kostum Doraemon yang udah lusuh. 

“Kalau saya kerja sampai malam, berarti kebutuhan lagi banyak nak… Biasanya mau bayar kontrakan, mahal soalnya…”

Bayangin, sehari paling banyak cuma dapat Rp80 ribu. Itu pun langsung kepotong Rp40 ribu buat ongkos ojek pulang-pergi karena rumahnya jauh. Jadi yang bisa dibawa pulang cuma Rp40 ribu. Dari uang segitu, harus cukup buat makan seharian dan bayar kontrakan Rp450 ribu per bulan. Seringkali nggak cukup… Kek Hamdi akhirnya tahan lapar, atau cuma minum air putih buat ganjal perut.

Yang bikin hati makin perih, kondisi kesehatannya makin drop. Beliau sakit paru-paru, kalau batuk sering keluar lendir bercampur darah. Tenggorokannya radang, napasnya sering sesak. Bahkan perutnya sakit karena gejala usus buntu akibat terlalu sering makan mie instan.

“Badan saya jadi begini mungkin karena jarang makan buah sama sayur nak… seringnya makan mie instan, soalnya cuma itu yang murah, bisa bikin kenyang…”

Dulu pernah ada orang baik yang bawa beliau ke dokter sekali. Saat itu, Kek Hamdi bahagia banget karena batuknya sempat reda dan beliau jadi tahu penyakitnya. Tapi setelah obatnya habis, semua keluhan datang lagi.

“Kakek nggak bisa lanjutin berobat nak… kalau ada uang juga kepikirannya buat makan sama bayar kontrakan, bukan buat obat…”

Nyesek banget huhu, padahal penyakit paru itu sangat beresiko kambuh kalau terkena debu dan dinginnya angin malam. Tapi masih aja kakek berjuang dijalanan… 

“Saya nggak mau repotin siapa-siapa, selagi masih bisa berdiri, saya mau terus berjuang…”

Kak.. kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi yang bisa nolong beliau? Yuk, sama-sama bantu Kek Hamdi, supaya beliau bisa berobat, bisa tenang di masa tuanya, dan nggak harus lagi menahan sakit di balik kostum badutnya.

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464