Idap Stroke di Kaki Abah Paksakan Dorong Gerobak 40kg
terkumpul dari target Rp 190.000.000
“Jaman sekarang udah nggak ada yang pake perabotan dari anyaman gini ya Kang? Soalnya saya tiap hari keliling susah sekali cari yang mau beli. Sehari bisa laku satu aja atau bahkan nggak ada sama sekali..” Lirih Abah Herman.
Abah yang kutemui tadi di pinggir jalanan sembari mendorong gerobaknya ini bernama Abah Herman, usianya sudah 67 tahun, tapi Abah masih harus berjuang untuk menyambung hidupnya. Abah sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Tidak ada yang bisa Abah andalkan selain tubuh rentanya sendiri.
Abah divonis menderita stroke ringan dan batu ginjal, membuat Abah kesulitan untuk berjalan karena terasa begitu sakit. Ditambah, Abah juga pernah jatuh terpeleset di sawah dan tulang ekornya mengenai batu yang tajam sampai membuat salah satu cincin tulang ekor Abah hancur. Saat ini, Abah tak bisa berjalan normal dan selalu membutuhkan bantuan kedua tongkatnya.
Tak pernah terbayangkan bagaimana sakit yang dirasa Abah, berjalan biasa saja membutuhkan tongkat, Apalagi ini Abah harus berjalan sembari mendorong gerobak yang beratnya mencapai 40Kg lebih! Setiap hari..
“Ya gimana lagi Kang, saya juga pengennya mah diem dirumah.. Tapi da kalau gak di paksain jualan, saya bisa makan darimana..” Ujar Abah Herman.
Bahkan cerita Abah sudah tak terhitung lagi berapa kali Abah jatuh di jalanan. Kakinya yang sakit, terkadang tiba-tiba mati rasa dan tidak bisa digerakkan, membuat Abah kehilangan keseimbangan dan jatuh.
“Kalau jatuh teh Abah mah cuma bisa pasrah Kang, perabotan semuanya berceceran di jalan. Kalau di tempat rame mah banyak yang bantuin, kalau jatuh di tempat sepi kadang Abah bangun dan beresin sendiri..” Lirih tangisnya.
Kondisi Abah sudah sangat memprihatinkan, bahkan Abah mengakui hanya bisa mengganjal perutnya dengan air putih saja jika dagangannya tak ada satupun yang laku. Ujarnya, Abah ingin sekali bisa beristirahat dirumah tanpa harus memikirkan bagaimana makan hari ini.
#TemanKebaikan, maukah kamu wujudkan impian Abah bisa beristirahat dirumah walaupun sehari saja?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Idap Stroke di Kaki Abah Paksakan Dorong Gerobak 40kg
terkumpul dari target Rp 190.000.000