"Bayangin, Mas, anak saya bisa kejang sampai 10 kali sehari, dan setiap kejang bisa berlangsung selama lima menit. Belum lagi setelahnya dia suka muntah dan demam. Gak tega, makannya selagi saya masih bernafas mah bakal saya usahain bagaimanapun caranya supaya dia bisa sembuh,” Ujar Ayahnya dengan kasih. 

Sedih sekali, di usia 8 bulan, seharusnya Kahfi sudah bisa mulai mengoceh dan berdiri sambil berpegangan pada benda di sekitarnya. Tapi,  ia justru hanya bisa terbaring lemah. Bahkan ujar sang Ayah untuk sekedar menangis pun tak mampu. 

“Kahfi minum susu juga lewat selang yang di pasang di hidungnya Mas, pasti rasanya perih..” Ujar Ayah sedih. 

Sejak usia 2 minggu, Muhammad Dinar Alkahfi, putra Pak Andi, sudah didiagnosis mengidap Hidrosefalus. Kondisinya memilukan, berat badan Kahfi terus menurun seiring waktu, sementara lingkar kepalanya justru semakin membesar hingga kini mencapai 57 cm!

Hingga saat ini, Kahfi sudah menjalani 5 kali operasi, termasuk pemasangan dan pelepasan selang, serta penambalan akibat kebocoran. Semua tindakan medis ini bisa dilakukan berkat perjuangan Ayah yang tak kenal lelah, berjuang mati-matian demi kesembuhan Kahfi.

“Udah jual motor, pinjam kesana kemari, kerja dari pagi sampai malam, Mas... Yang saya bingung sekarang, kalau Kahfi harus kontrol lagi, siapa yang mau pinjemin saya uang ya?” Ujar Ayah. 

Sehari-hari, Pak Andi bekerja sebagai buruh pencari telur semut (kroto) dengan penghasilan yang tidak menentu, paling banyak hanya 40 ribu sehari. Untuk mendapatkan 40 ribu itu pun, beliau harus berjalan jauh ke tengah hutan, menempuh perjalanan berkilometer-kilometer.

“Seringnya penghasilan cuma cukup untuk makan sehari sekali Mas, bahkan saya sama istri pernah nggak makan seharian demi bisa beli susu khusus buat Kahfi yang harganya sampai 100 ribu per kotak. Sekarang mah saya cuma bisa pasrah sama Allah, tiap hari saya berdo’a semoga dilancarkan dan dimudahkan rezekinya untuk Kahfi bisa terus berobat..” Harap Ayah. 

#TemanKebaikan, beban Pak Andi begitu berat untuk menyembuhkan anak terkasihnya, Kahfi. Sekarang, saatnya kita bersama-sama meringankan bebannya dan bantu kelancaran pengobatan Kahfi agar dia bisa segera sembuh yuk? 

Mengapa donasi di Sajiwa Foundation? 

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat. 
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.