Yatim Piatu Kena Polio! Johan Ingin Sembuh dan Berjalan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Sejak umur 7 tahun Johan sakit ini Mas. Awalnya dia tiba-tiba gak bisa gerak, kaki sama tangannya kaku banget. Bahkan seminggu penuh itu Johan cuman bisa berbaring, cuman matanya aja yang bisa bergerak.” kenang Pak Deni, ayah tirinya, yang kini menjadi satu-satunya orang yang merawat Johan.
Johan, seorang anak berusia 14 tahun, telah kehilangan begitu banyak dalam hidupnya. Ayah kandungnya meninggal sebelum ia sempat melihat dunia, dan delapan bulan lalu, ibunya juga berpulang karena sakit. Kehilangan itu meninggalkan luka mendalam, bukan hanya di hati Johan, tetapi juga dalam kehidupannya sehari-hari.
“Sekarang dia sering diem, menyendiri, murung Mas.. Kalau lagi kangen ibunya, dia liatin terus fotonya itu sambil nangis. Kalau lihat dia kayak gitu, hati saya rasanya hancur.” ucap Pak Deni lirih.
Sedih.. Penyakit polio yang menyerang Johan sejak usia tujuh tahun telah merampas kebebasannya untuk bergerak. Tubuhnya kaku, kaki melipat tak bisa diluruskan, dan tangan kanannya tak mampu menggenggam dengan baik, belum lagi banyak sekali bekas luka kering di kakinya yang harus diobati. Mirisnya, untuk berpindah tempat saja, Johan harus mengesot karena tak ada cara lain.
“Saya sudah coba bawa Johan ke dokter, terapi juga sudah dicoba, tapi hasilnya belum ada perubahan besar,” ujar Pak Deni. Kata dokter, Johan membutuhkan terapi intensif selama enam bulan agar ada perkembangan. Namun, biaya yang besar membuat terapi itu tak bisa dilanjutkan.
Kini, Johan juga berhenti sekolah. Rasa minder dan ketidakpercayaan diri membuatnya enggan bertemu orang lain. Padahal, jauh di dalam hati, Johan menyimpan harapan besar untuk bisa kembali berjalan, melanjutkan sekolah, dan menjalani hidup layaknya anak-anak seusianya.
“Saya akan terus berusaha untuk Johan,” kata Pak Deni. “Sekarang yang saya takuti, kalau saya nggak ada, Johan akan hidup dengan siapa..”
Pak Deni, yang kini bekerja sebagai pengojek, berjuang keras memenuhi kebutuhan Johan. Namun, penghasilannya yang pas-pasan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Biaya pengobatan, perjalanan ke rumah sakit, dan kebutuhan lainnya seringkali tak mampu ia penuhi.
"Saya pasrah, Mas. Saya cuma berdoa semoga anak saya dapat keajaiban sembuh.. Pokoknya sebelum Tuhan memanggil saya, saya ingin lihat anak saya, Johan sembuh," ucap Pak Deni dengan penuh harap.
#TemanKebaikan, Johan sangat membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pengobatannya yang sempat terhenti. Yuk, bantu Johan mendapatkan pengobatan agar ia bisa kembali berjalan dan semangat menjalani hidup!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Yatim Piatu Kena Polio! Johan Ingin Sembuh dan Berjalan
terkumpul dari target Rp 60.000.000