Dari Uang 16Rb Pemulung Tuli Hidupi Ibunya yang Lumpuh
terkumpul dari target Rp 40.000.000
Ini Ibu Eno, berusia 40 tahun, seorang penyortir sampah di daerah Bekasi. Ia tidak bisa mendengar sejak kecil karena serangan angin topan membuatnya sakit panas cukup lama.
2 Kali menikah dan 2 kali pula diceraikan suami karena keterbatasannya itu. Ia tinggal di gubuk bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh
Pernah diejek tetangga karena kondisinya, “Emak sedih kalau lihat Eno diejek sama tetangga karena nggak bisa mendengar..” ucap ibunya
20 Tahun bu Eno bekerja menyortir sampah, resiko terkena pecahan beling sering dialami bu Eno ketika memilah sampah
Dengan penghasilannya 16 ribu per hari, ia harus menghidupi diri dan ibunya, terkadang ia harus memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan minum.
Kalau beli air itu mahal harganya 6 ribu, kata ibunya, “mending uangnya dipake yang lain kalo ada ujan.”
Setiap jam 12 siang, bu Eno pulang ke rumah untuk merawat ibunya sebagai wujud bakti kepada sang ibu, bu Eno ikhlas merawat dan menjaga ibunya yang sudah tua dan lumpuh
“Eno adalah anak satu-satunya yang mau membantu emak. Emak bersyukur punya Eno yang bener-bener baik,” ucap ibunya seraya menangis
Berat dan kerasnya perjuangan bu Eno menghidupi diri dan ibunya, mari #OrangBaik kita bantu bu Eno dan ibunya mendapatkan kehidupan yang layak
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Dari Uang 16Rb Pemulung Tuli Hidupi Ibunya yang Lumpuh
terkumpul dari target Rp 40.000.000