Anak 9 Th Jadi Tulang Punggung Tuk Ayah dan Adik Sakit
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Sedih sekali, tak seperti anak lain yang masih punya waktu untuk bermain dan belajar saat pulang sekolah, Hikkoh (9 tahun) justru harus memikul tanggung jawab besar sebagai tulang punggung keluarga.
Di usianya yang masih belia, Hikkoh menjalani hidup yang penuh perjuangan. Setiap hari, ia harus segera pulang untuk menjaga adiknya yang menderita cerebral palsy (lumpuh otak), sekaligus membantu ibunya mencari nafkah.
Ayah Hikkoh, Pak Holip, sudah lebih dari setahun tidak bisa bekerja karena kaki kanannya tidak dapat ditekuk. Ia hanya bisa berjalan menggunakan tongkat bambu seadanya. Lebih dari itu, Pak Holip juga mengalami depresi berat, membuatnya sering terdiam tanpa gairah untuk hidup. Bahkan untuk makan saja, ia harus disuapi.
Dalam keterbatasan ini, Hikkoh melakukan apa saja demi bertahan. Ia bekerja mengumpulkan rumput yang kemudian dijual seharga Rp5.000 per karung. Dalam sehari, Hikkoh biasanya dapat menjual 3-4 karung rumput. Uang hasil jerih payahnya digunakan untuk membeli beras, kebutuhan pokok sehari-hari keluarga mereka.
“Kalau Hikkoh mau punya bekal uang ke sekolah, Hikkoh harus ngumpulin sisa biji kopi dulu, Kak. Kalau sudah terkumpul, Hikkoh jual ke warung sekalian berangkat sekolah. Kadang, saking beratnya itu karung biji kopi, Hikkoh suka jatuh di jalan…” lirih Hikkoh.
Yang lebih menyayat hati, setiap pergi ke sekolah, Hikkoh harus berangkat tanpa sepatu dan tas karena keluarganya tidak mampu membelinya.
“Pakai sandal, Kak, sama bukunya dimasukin keresek…” ucapnya dengan polos.
Meski penuh perjuangan, Hikkoh tetap memikirkan keluarganya. Keinginan Hikkoh sangat sederhana, bukan sepeda atau mainan, melainkan kebutuhan pokok bagi orang-orang tercintanya.
“Hikkoh cuma pengen belikan adik susu khusus, beras yang banyak, dan baju untuk Ibu, Kak…” tambahnya.
#TemanKebaikan, di usia belia Hikkoh harus berjuang melawan kerasnya dunia seorang diri. Ia tak berpikir tentang bermain. Baginya, kebutuhan keluarga tercukup adalah segalanya. Maukah kamu sisihkan sedikit rezeki untuk membantu meringankan beban Hikkoh?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Anak 9 Th Jadi Tulang Punggung Tuk Ayah dan Adik Sakit
terkumpul dari target Rp 60.000.000