Rindu Mama! Farhan Tak Bisa Pulang Sebelum Kerupuknya Laku
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Disaat yang lain berkumpul dengan keluarganya di rumah saat liburan pesantren, Farhan dan santri lain harus menelan lidah karena tidak bisa pulang karena terhambat biaya.
Farhan, kini menginjak kelas 4 SD. Setelah menjadi santri, ia tidak pernah pulang karena tidak ada ongkos. Ia tidak mau merepotkan ibunya setelah ditinggalkan ayahnya.
Farhan yang sejak lahir tidak bisa melihat, berjuang setiap harinya untuk menabung. Ia berjualan kerupuk untuk mengumpulkan uang untuk ongkos pulang. Tapi, tabungannya selalu terpakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia kangen sekali dengan ibunya, bahkan saat menelepon ibunya pun, ia mengatakan rindu ibunya. Maka itu, Farhan sangat ingin pulang meski ia tahu dengan kondisi fisiknya yang tidak bisa melihat, itu akan menjadi sulit untuknya di perjalanan pulang.
Selain Farhan, puluhan santri lain pun tidak bisa pulang karena tidak ada biaya untuk ongkos. Apalagi untuk santri-santri yang berasal dari luar pulau. Mereka bahkan sudah merasa tidak bisa berharap lagi untuk bisa pulang karena tidak ada uang.
Orang Baik, bantu Farhan dan puluhan santri lain untuk pulang dan berkumpul lagi bersama keluarganya yuk!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
-
Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
-
Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
-
Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
-
Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
-
Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Rindu Mama! Farhan Tak Bisa Pulang Sebelum Kerupuknya Laku
terkumpul dari target Rp 60.000.000