Berjuang Sendiri Demi Kesembuhan Anak yang Lumpuh Otak
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Berjuang sendiri demi kesembuhan orang-orang tersayang tidaklah mudah. Namun hal ini harus dilalui oleh Bu Endang.
Anaknya, Faalah, ia berusaha mendekati ibunya yang sedang mencuci. Namun, musibah terjadi! Falaah terjatuh dan kepalanya membentur lantai dengan keras. Seketika itu juga, tubuhnya mulai kejang.
Saat itu juga, Falaah didiagnosis menderita cedera yang menyebabkan lumpuh otak parah dan membuat seluruh tubuhnya lumpuh dan tidak dapat berfungsi secara normal. Keempat anggota geraknya (tangan dan kaki) tidak bisa digunakan, ia tidak mampu mengkoordinasikan tubuhnya, bahkan tidak dapat bergerak sama sekali.
"Selama dua tahun belakangan, Falaah telah menjalani enam operasi. Tapi sekarang harus dihentikan karena saya sudah tidak punya apa-apa lagi. Ayahnya juga sakit TBC, sehingga tidak bisa bekerja maksimal," ungkap sang ibu.
Hal yang paling memilukan adalah melihat kaki Falaah yang berbentuk seperti huruf X. "Menurut dokter, karena Falaah terlalu sering menahan rasa sakit di kepalanya, otot-otot kakinya tertarik. Akibatnya, jadi seperti ini," ucap ibu dengan suara bergetar, tak kuasa menahan rasa sedih dan bersalah.
Pengobatan Falaah harus dilakukan secara rutin hingga usianya mencapai 6 tahun. Masih ada harapan jika Falaah dapat menyelesaikan semua terapi dari lima dokter spesialis: mata, fisioterapi, syaraf, terapi bicara, dan ortopedi.
Namun, jika tidak dilakukan dengan disiplin, peluang Falaah untuk pulih dan hidup layaknya anak normal akan sangat kecil. Risiko lumpuh permanen menjadi ancaman serius yang kini dihadapi oleh ibu dan Falaah.
Upaya untuk memenuhi segala kebutuhan pengobatan kini sepenuhnya bergantung pada sang ibu, yang bekerja sebagai buruh setrika. Sering kali, ia harus mengetuk pintu tetangga satu per satu, berharap mendapatkan upah meskipun jumlahnya tidak seberapa.
“Cari yang mau disetrika itu juga susah. Soalnya saya harus selalu bawa Falaah ke mana pun. Di rumah, bapaknya juga sedang sakit,” ujar sang ibu.
Ia bercerita bahwa banyak orang yang memandang Falaah dengan rasa jijik. Tak sedikit pula yang menyalahkannya atas kondisi Falaah saat ini. Rasa bersalah itu sering menghantuinya, namun apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah.
#TemanKebaikan, yuk kita bantu Falaah melanjutkan pengobatannya! Selama ini, dengan hanya mengandalkan upah ibunya sebagai buruh setrika, pengobatan Falaah sering kali terhenti. Tidak setiap hari ada panggilan kerja, sehingga ibu Falaah tidak selalu bisa mendapatkan penghasilan.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Berjuang Sendiri Demi Kesembuhan Anak yang Lumpuh Otak
terkumpul dari target Rp 70.000.000