Tak Mampu Operasi, 2 Tahun Dava Tahan Sakit Kanker Mata
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Awalnya mata Dava ketusuk kayu bambu pas lagi main sama temennya Kang. Tapi makin lama bola mata Dava yang hitam berubah menguning, memerah, sampai menonjol besar seperti mau keluar. Dava selalu bilang ‘Sakit Bu..’ sambil nangis. Belum lagi sering ngeluarin darah dan nanah..”
“Suka sedih, saya suka ngerasa gagal jadi Ibu..” Lirih Ibu berkaca-kaca.
Kala itu terjadi tak hanya Ibu yang panik, tapi juga Ayah. Pertama, panik lihat kondisi mata Dava yang semakin memburuk. Kedua, panik karena tak miliki uang yang cukup untuk sekedar membawa Dava ke rumah sakit. Karena tak tega melihat Dava yang terus menjerit kesakitan, akhirnya Ayah-Ibu andalkan uang tabungan yang hanya cukup untuk 2x makan, “Pasrah, yang penting Dava sembuh dulu,” Ungkap Ayah.
Ungkap Ibu hancur bukan main saat dengar anak semata wayangnya itu divonis terkena kanker mata dan sudah sangat parah karena sampai menonjol keluar. Dokter bilang mata Dava ini sudah tak bisa diselamatkan. Jalan terbaik adalah Dava harus kehilangan satu matanya sebelum kanker itu menyebar ke organ lainnya.
Ayah-Ibu sebenarnya tahu pengobatan seperti apa yang seharusnya di jalani oleh Dava. Dokter pun berkata pengobatan Dava harus melewati berpuluh-puluh kali kemoterapi hingga sampai akhirnya bisa operasi. Pasca operasi pun harus ada pengobatan lanjutan karena kanker adalah penyakit yang bisa mudah saja menyebar kemana-mana.
Tapi bagaimana? Keadaan memaksa Dava untuk terus menahan sakit kanker di matanya karena terkendala biaya. Setiap hari, uang yang Ayah-Ibu miliki hanya cukup untuk membeli kassa steril untuk menutupi mata Dava agar setidaknya tidak terinfeksi terbuka terkena debu. Tak jarang, Ayah-Ibu bahkan harus menahan lapar demi kebutuhan medis Dava semuanya terpenuhi.
Ayah-Ibu bukannya tidak mau membawa Dava ke Dokter. Selama ini Ayah hanya sebagai buruh tani dengan upah Rp 30ribu saja setiap hari. Untuk ongkos saja upah tersebut belum menutupi semua kebutuhan.
Mau menyerah, tapi malaikat kecilnya itu sudah sedemikan rupa menahan rasa sakit. Ibu hanya bisa menghibur Dava, seolah harapan itu masih ada.
“Sabar ya sayang, in syaa Allah secepetnya mama bawa Dava ke rumah sakit supaya cepet sembuh ga sakit sakit lagi yaa..” ungkap Ibu sambil mengusap kepalanya.
#TemanKebaikan, jika kanker itu dibiarkan terlalu lama sudah dipastikan akan menyebar dengan cepat dan malah akan mengancam kesehatan Dava seutuhnya. Ayah-Ibu tak mau Kak kehilangan buah hatinya… Kita bantu Dava untuk segera operasi yuk!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Tak Mampu Operasi, 2 Tahun Dava Tahan Sakit Kanker Mata
terkumpul dari target Rp 60.000.000