Single Mom Berjuang Demi 3 Anak Meski Tubuh Mati Rasa
terkumpul dari target Rp 70.000.000
“Suka kepikiran anak-anak gimana kalau saya meninggal nanti? Siapa yang ngurus? Gak punya bapak saja sudah sangat sedih apalagi kehilangan saya juga..” ucap Bu Neni sambil menahan tangis
Bu Neni sudah 5 tahun menjadi single mom karena sang suami meninggal dunia. Kini ia berjuang demi 3 anaknya yang masih kecil.
Di usia 2 tahun, Bu Neni didiagnosa dengan penyakit yang menyebabkan saraf-saraf tubuhnya kehilangan kemampuan untuk merasakan, mulai dari kepala hingga kaki. Salah satu mata dan telinganya juga sudah tak lagi berfungsi. Dalam kondisi yang serba sulit ini, Bu Neni tetap harus berjuang keras membesarkan anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
Sejak suaminya meninggal, ia harus melunasi hutang-hutang yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya. Selain itu, ia juga perlu mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta membiayai pendidikan anak-anaknya.
Keadaan ini mendorong Bu Neni untuk menjalani segala jenis pekerjaan demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Setiap hari, Bu Neni bekerja sebagai kuli panggul untuk mengangkut kayu, batang pohon pinus, dan kelapa. Upahnya dihitung berdasarkan per meter. Dalam sehari, Bu Neni mampu memanggul 10 batang kayu dengan panjang masing-masing 2 meter, sehingga ia hanya mendapatkan Rp20.000 setiap harinya.
Tidak hanya memanggul kayu, tapi Bu Neni juga memanggul batang pohon pinus, buah kelapa, bahkan jika tidak ada panggilan untuk memanggul kayu, ia akan pergi ke jalan raya untuk mengamen.
Segala pekerjaan halal ia lakukan bukan untuk dirinya sendiri namun demi anak-anaknya tercinta.
Meskipun Bu Neni sudah berusaha keras, upayanya masih belum cukup. Banyak kebutuhan dasar dan biaya sekolah yang belum bisa dipenuhi. Bahkan, anak-anaknya masih memiliki tunggakan untuk biaya ujian sekolah agama.
Keadaan Bu Neni dan anak-anaknya masih sangat sulit. Mereka belum memiliki listrik sendiri di rumah, sehingga Bu Neni terpaksa menumpang listrik dari tetangga dan membayar iuran bulanan sekitar Rp200.000 hingga Rp250.000. Untuk makanan sehari-hari pun sangat terbatas, biasanya hanya nasi dan sayur daun singkong.
Keluarga Bu Neni sangat membutuhkan bantuan dari kita semua. Bantuan yang diterima akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai pendidikan anak-anaknya, serta modal untuk usaha.
#TemanKebaikan yuk kita bantu ringankan beban yang dipikul seorang single mom seperti Bu Neni yang hebat ini!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Single Mom Berjuang Demi 3 Anak Meski Tubuh Mati Rasa
terkumpul dari target Rp 70.000.000