Ibu Korban KDRT Berjuang Demi Bahagiakan 6 Anaknya
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Seperti kejadian yang baru-baru ini ramai dibicarakan, Bu Entin juga merupakan salah satu korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tidak hanya KDRT, sang suami juga pernah melecehkan salah satu anaknya sendiri.
Hingga akhirnya Bu Entin memilih untuk memutus rantai kepiluan rumah tangganya karena tidak sanggup melihat anak-anak yang ikut tersiksa.
Kini Bu Entin berjuang dengan menjadi buruh cuci atau setrika demi hidupi 6 anaknya. Namun karena pekerjaan ini tergantung kebutuhan, jika tidak ada yang memanggil ibu untuk bekerja, maka tidak akan ada penghasilan untuk makan.
Anaknya yang paling besar pun baru berusia belasan tahun yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Ia kerap membantu sang Ibu untuk berjualan. Sama halnya dengan si kembar, Isma-Ismi.
Mereka juga ingin membantu Ibu agar mereka bisa tetap sekolah. Setiap pulang sekolah mereka berjualan gorengan ketika sang Ibu bekerja mencuci di rumah orang.
Meskipun mereka sudah berjuang dengan gigih, namun tetap saja penghasilan yang tidak seberapa itu harus dibagi untuk 7 orang.
Tak jarang anak-anak bu Entin berpatungan seribu per orang untuk meminjam sepeda tetangganya bergantian karena mereka tidak bisa membeli sepeda.
Jangankan untuk sepeda, untuk makan dan tempat tinggal pun ibu tak punya. Bahkan mereka tinggal di tempat yang sempit dan seadanya. Itupun sudah menunggak 2 bulan dan terancam untuk diusir.
Hati Ibu mana yang tak teriris hatinya tidak bisa memenuhi kebahagiaan kecil anaknya.
“Saya suka kepikiran kalau liat mereka tidur sempit-sempitan di sini. Gimana nanti masa depan mereka? Bapaknya aja udah gak peduli sama mereka,” suara Bu Entin terisak.
#TemanKebaikan, menjadi single mom dengan penuh luka batin itu tidak mudah, bukan? Yuk kita bantu ringankan beban bu Entin agar anak-anaknya bisa membeli sepeda dan terus bersekolah!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Ibu Korban KDRT Berjuang Demi Bahagiakan 6 Anaknya
terkumpul dari target Rp 70.000.000