Meski Kelainan Saraf Ibu Terus Berjualan Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Makasih Bapak.. Mudah-mudahan rezekinya lancar, sehat, panjang umurnya.. Makasih Bapak, makasih yaa.. Akhirnya dagangan Ibu ada yang beli. Udah 2 hari gak laku..”
Bu Ai (35) lahir dengan penyakit saraf yang membuatnya sulit mengendalikan leher, menyebabkan ada gerakan tak terkendali di pundaknya saat berbicara atau berjalan. Meski kondisi ini membatasi kemampuannya, Bu Ai tetap berjuang keras untuk bertahan hidup.
“Kalau jalan kelamaan, kaki, leher, dan pundak ibu sakit, pegal, nyeri. Mau nyerah juga gimana, ada anak dan suami dirumah harus makan Pak,”
Bu Ai menggantikan peran suaminya, Pak Yono (46), yang penglihatannya sudah kabur sejak setahun lalu akibat gejala katarak. Karena tak ada biaya untuk transportasi dan bekal ke rumah sakit, kini pengobatannya hanya sebatas obat tetes mata. Dengan penghasilan yang tak seberapa dari berjualan gorengan, Bu Ai berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah tiga anaknya: Adi (10), Vani (7), dan Puja (3).
"Dari satu gorengan, saya cuma dapat untung 200 perak. Kalau dagangannya ramai, bisa dapat 20 ribu sehari. Tapi kadang cuma seribu-dua ribu, Pak. Pernah juga nggak laku sama sekali, sampai kita nggak makan seharian."
Di rumah almarhum neneknya yang sudah tua, Bu Ai, Pak Yono, dan anak-anaknya hanya tidur beralaskan karpet tipis di ruangan bekas gudang. Saat hujan, tempat tidur mereka sering basah karena atap yang bocor. Mereka tidak memiliki dapur atau kamar mandi yang layak, sehingga sering harus menumpang ke rumah tetangga.
“Biaya sekolah anak juga banyak yang nunggak Pak, saya nggak tau kedepannya gimana. Semoga anak-anak bisa terus makan dan sekolah,”
#TemanKebaikan, begitu berat cobaan yang dilalui Ibu setiap harinya, maukah kamu bahagiakan Ibu dan keluarga kecilnya agar bisa makan dan hidup dengan layak?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Meski Kelainan Saraf Ibu Terus Berjualan Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 60.000.000