Pak Defi Saputra (39) pernah divonis dokter hanya bertahan 5 hari lagi.

Tahun 2013, Tidak ada yang menyangka malam itu rumah kecil Pak Defi di Jambi akan dilalap api. Bensin di warungnya tumpah, menyambar pakaian, lalu membakar tubuhnya. Tak ada satu pun tetangga berani menolong. 70 % kulit Pak Defi melepuh, tangan kanannya membusuk, jari‑jarinya kini kaku tertarik karena jaringan kering.

Pak Defi sempat putus asa dan meminta untuk di suntik mati. Istri dan anaknya menolak. Mereka jadi satu‑satunya alasan Pak Defi mau berjuang. Tabungan semua ludes untuk biaya Rumah Sakit. Saat uang habis, ia membuang semua cermin di rumah, karena terlalu perih melihat sosok baru dirinya. Hampir dua tahun ia bersembunyi. Lalu ia teringat ada istri dan anak yang tetap harus makan.

Sejak 2022 Pak Defi merantau ke Jakarta. Ia tinggal di kontrakan sempit bersama adiknya, lalu keliling dari jam 8 pagi – 6 sore menjajakan tisu di jalanan. Saat hujan tiba? Dagangan bahkan tak laku sama sekali.

Pendapatan bersih sehari kadang hanya 20 ribu. Setengahnya langsung disisihkan untuk dipakai membayar kontrakan Rp700 ribu per bulan dan sisanya dikirim ke istri dan anak yang masih mengontrak di Jambi sambil berjualan gorengan.

Di jalan ia sering dipanggil “alien” oleh anak‑anak. Pernah seorang ibu hamil menutup perut sambil menjauh. Pak Defi diam, sebab ia tahu satu‑satunya cara menjawab hinaan adalah dengan menerima kenyataan dan terus bertahan.

Seharusnya operasi kulit dilanjutan Pak Defi tetapti terhenti karena terkendala biaya. Kulitnya yang semakin kaku menarik jari dan wajahnya, kalau operasi lanjutan tak segera dilakukan, fungsi tangannya bisa hilang total.

#TemanKebaikan, Betapa hebatnya Pak Defi menghadapi cobaan yang begitu berat. Kini beliau hanya berharap bisa kembali berkumpul seperti sedia kala tanpa khawatir kebutuhan sehari-hari. Yuk kita bantu Pak Defi pergi berobat dan berkumpul lagi dengan keluarga kecilnya.

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464