
Bantu Abah Endu Agar Tak Hanya Makan Nasi Bergaram
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Hanya makan dengan garam, makan sekali sehari. Mainan dibuat tiga jam dihargai Rp10.000. Begitulah hidup Abah Endu (75) bersama anaknya yang terpaksa berhenti sekolah.
Abah Endu sudah 10 tahun berjualan mainan anak dan asbak sederhana yang ia buat sendiri. Di usia 75 tahun, tubuhnya sudah renta, kakinya sering sakit akibat pernah jatuh. Meski begitu, ia tetap berjalan lebih dari 5 KM setiap hari dengan tongkat penopang demi mencari rezeki. Sejak istrinya meninggal setahun lalu, Abah hanya tinggal bersama anak bungsunya, Aira. Anak-anak lainnya sudah menikah dan hidup pas-pasan, bahkan ada yang merantau.
Aira, yang seharusnya sudah duduk di bangku SMA, terpaksa menghentikan sekolahnya. Meski biaya sekolah gratis, ongkos harian terlalu berat bagi Abah. Aira tak tega membebani ayahnya yang sudah tua, sehingga ia memilih membantu dengan mencuci baju tetangga dan membersihkan sekolah pesantren dekat rumahnya. Upahnya hanya sekitar Rp150.000 per minggu, tapi cukup untuk sedikit meringankan beban Abah.
Pendapatan Abah dari berjualan mainan pun tak menentu. Mainan-mainan yang ia buat penuh ketelitian selama tiga jam per buah kini dianggap “jadul” oleh anak-anak. Dengan harga hanya Rp10.000, Abah sering pulang dengan tangan kosong. Tak jarang mereka hanya makan satu kali sehari. Pernah pula Abah menjual perhiasan Aira demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meski sering diremehkan, Abah tidak pernah menyerah. Baginya, setiap mainan yang ia buat adalah bukti cinta seorang ayah kepada anaknya. Ia hanya ingin menghidupi Aira dan berharap anak bungsunya itu bisa melanjutkan sekolah meski sudah tertunda setahun. Namun apa daya, usia yang kian renta dan penghasilan yang tak menentu membuat Abah semakin khawatir masa depan Aira akan hilang begitu saja.
Harapan Abah sederhana: memiliki usaha kecil agar Aira bisa ikut berjualan dan kembali melanjutkan sekolah. Mari kita jadi bagian dari cerita perjuangan ini. Setiap bantuan, sekecil apa pun, bisa menjadi cahaya baru bagi masa depan Aira dan penopang bagi Abah Endu yang tetap berjuang di usia senja.

Bantu Abah Endu Agar Tak Hanya Makan Nasi Bergaram
terkumpul dari target Rp 70.000.000