
Wujudkan Mimpi Kecil Ibu Tunggal Untuk Anak Istimewanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Ajiz lahir dengan kondisi yang berbeda. Di usianya yang sudah 24 tahun, ia belum pernah bisa mengucapkan sepatah kata pun. Lututnya yang menjadi tumpuan untuk berjalan kini sering terluka, sementara tangannya pun terbatas untuk digerakkan. Sejak kecil hingga sekarang, Ajiz belum pernah mendapatkan pengobatan ataupun terapi.
Hidup Ajiz semakin berat setelah ayahnya meninggal mendadak di sawah pada Maret 2025 karena epilepsi. Sejak itu, ibunya, Bu Rita, menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Ia bekerja apa saja yang bisa menghasilkan uang. Kadang mengemas keripik dengan upah Rp40 ribu per hari, kadang mencuci pakaian orang, atau ikut menanam padi di sawah. Semua dilakukan demi anak-anaknya meskipun tidak setiap hari ada panggilan kerjaan.
Namun, beban itu tak ringan. Ajiz sering mengamuk, membuat Bu Rita kewalahan. Untuk keluar rumah saja, Ajiz biasanya harus digendong, padahal tubuhnya sudah cukup berat. Lututnya semakin memerah karena dipakai merangkak, dan rasa lelah semakin bertambah di pundak sang ibu.
Di tengah perjuangan itu, Bu Rita juga masih harus membesarkan anak bungsunya. Sang adik pernah beberapa kali dibully karena kondisi kakaknya. Ia pernah disebut “serem” oleh teman-temannya, hingga sering pulang dengan mata sembab karena menangis. Luka itu membuat hati kecilnya semakin rapuh.
Bagi keluarga ini, sekadar makan sehari-hari saja kadang tak cukup, apalagi biaya terapi untuk Ajiz. Padahal, terapi dan pengobatan adalah kebutuhan penting agar kondisinya bisa membaik. Bu Rita pernah mencoba berjualan gorengan untuk menambah penghasilan, tetapi usahanya terhenti karena kebutuhan merawat suami yang sakit dan biaya hidup yang tak pernah berhenti datang.
Saat ini, kebutuhan mendesak Ajiz adalah kursi roda, terapi rutin, dan pengobatan untuk mengurangi rasa sakit serta membantu tumbuh kembangnya. Selain itu, modal usaha kecil juga sangat dibutuhkan agar Bu Rita bisa punya penghasilan yang lebih stabil, tanpa harus meninggalkan Ajiz terlalu lama di rumah.
Tidak ada yang lebih kuat dari kasih seorang ibu, tapi bahkan Bu Rita pun membutuhkan bahu untuk bersandar. Ajiz berhak mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik, dan keluarganya berhak untuk merasa lega meski hanya sebentar. Dengan bantuan kita, Ajiz bisa menjalani terapi, memiliki kursi roda, dan Bu Rita bisa membangun usaha kecil kembali.
Mari kita ringankan langkah mereka, karena setiap kebaikan yang kita titipkan akan jadi cahaya harapan bagi keluarga kecil ini.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Wujudkan Mimpi Kecil Ibu Tunggal Untuk Anak Istimewanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000