Idap Kelamin Ganda Aimar Ingin Operasi
terkumpul dari target Rp 180.000.000
“Aimar kalau disekolah suka di tinggalin orang-orang Kak, kadang ada yang bilang jangan main sama Aimar, Aimar mah punya ‘itu’ katanya..”
“Aimar suka ngerasa malu..”
“Aimar suka takut Kak kalau ke sekolah, takut di bully lagi..”
Cerita Aimar pada kami.
***
Padahal sama-sama kita ketahui, kita tak bisa memilih akan lahir dengan kondisi bagaimana dan seperti apa..
Aimar Qolbi Rajabi, anak berusia 7 tahun itu miliki kelainan yang bernama Ambiguous Genitalia atau yang dikenal juga dengan istilah kelamin ganda. Banyak orang melihat Aimar adalah anak yang memiliki kekurangan, tapi bagi kami Aimar adalah anak yang memiliki segudang kelebihan. Bagaimana tidak?
Aimar adalah anak yang pintar, anak yang sabar, anak yang tak pernah miliki dendam sekalipun diejek berlebihan, anak yang kuat, anak yang mengerti, anak yang patuh, dan anak yang bebakti pada kedua orang tuanya.
“Aimar mah sabar pisan Kang, gak pernah marah kalau di bully, semarah-marahnya Aimar paling nangis kalau pulang sekolah.. Saya kadang suka ikut sedih nggak tega..” Lirih tangis ibunya.
Aimar ingin sekali dirinya dinyatakan ‘sembuh’ setelah berkali-kali jalani operasi. Namun sedihnya sampai saat ini Aimar belum juga sembuh. Bahkan cerita Ibunya Aimar pernah terpaksa menunda 3 tahun pengobatan karena terkendala biaya.
“Selama 3 tahun itu saya nggak diam aja Kang, saya terus berjuang, bahkan udah jual segalanya. Tapi belum cukup juga.. Sampai waktu Aimar udah nggak kuat tahan sakit, saya langsung hari itu juga bawa Aimar ke rumah sakit tanpa pikir panjang.. Saya nggak mau anak saya kenapa-napa..” Cerita Ibu.
Sampai saat ini Aimar sudah menjalani 5 kali tahap operasi, tapi Aimar belum juga dinyatakan ‘sembuh’. Operasi terakhir kemarin bahkan alami kebocoran, hingga kini Aimar sering kali merasa kesakitan saat buang air kecil.
“Kadang Aimar sampe nangis kalau pipis Kang..” Lanjut Ibunya.
Ibu Aimar mengakui tak tahu apakah Aimar bisa jalani operasi selanjutnya atau harus menunda selama berbulan-bulan lagi. Ujarnya,
“Saya udah nggak punya apa-apa lagi Kang, terakhir barang saya kemarin gerobak udah dijual, saya cuman buruh cuci setrika sekarang. Ayah hanya penjual soto yang penghasilannya tak menentu bahkan hanya cukup untuk satu hari makan saja.. Tapi saya nggak akan nyerah dulu, saya ingin lihat anak saya sembuh. Ibu mana yang nggak ingin lihat anaknya sehat dan bahagia..” Lirih Ibunya.
#TemanKebaikan, maukah kamu bantu perjuangan Ibu Aimar untuk kesembuhan anak semata wayangnya?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Idap Kelamin Ganda Aimar Ingin Operasi
terkumpul dari target Rp 180.000.000