Abah Utar adalah kakek berusia 82 tahun yang diusia senja nya masih berjualan bubur kacang hijau untuk menghidupi anak, istri serta cucu-cucu nya
istri abah juga bekerja sebagai buruh lepas pekerja rumah tangga, yang penghasilannya pun tak menentu
abah utar mendorong gerobak berat sejauh 14 KM untuk menjual bubur kacang tak kenal lelah yang penting bisa bawa penghasilan ke rumah
Abah mendapatkan penghasilan 50.000 sehari, itupun sebagian harus abah belanjakan untuk bahan jualan keesokan harinya
dalam sehari, abah selalu memiliki sisa dagangan dan itupun seringnya sisa banyak. abah sering juga tidak balik modal tapi menjual bubur kacang ini harus tetap abah lakukan demi menghidupi keluarganya di rumah
dalam masa pandemi ini, abah berjualan keliling jadi lebih jauh dan lebih lama dengan tubuh renta nya
abah pernah dihipnotis saat berjualan dan uang hasil dagangannya di ambil semua. padahal, uang hasil dagangan yang tak seberapa itu harus abah sisihkan juga untuk makan sehari-hari, karena abah tak memiliki pekerjaan lain selain ini
abah pernah juga ketabrak motor pas lagi nyebrang
Namun, kesulitan itu tak menghambat Abah untuk berbagi pada sesama. Jika jualannya hari itu tak habis, Abah sering membagikannya pada anak-anak yang Abah temui, Abah juga sering berbagi pada anak-anak yatim di lingkungan rumahnya.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Bantu Abah Utar
terkumpul dari target Rp 87.400.000