Anak ODGJ, Abah Lumpuh, Mak Sari Berjuang Jual Gorengan untuk Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Disaat pasangan lansia lain menikmati masa tuanya dengan tenang bersama anak dan cucu serta di rumah mereka yang sangat nyaman, Abah Maman dan istrinya (Emak Sari) tidak bisa merasakan hal itu. Di usianya yang sudah 80an, pasangan lansia ini harus terus berjuang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Di rumah mereka yang hanya berukuran 2x2m, Abah dan Emak harus menyatukan semuanya seperti kasur, perabotan, serta baju meski hanya memiliki 5 pasang. Belum lagi dindingnya yang hanya bilik dan sudah bolong-bolong, Abah dan Emak suka kedinginan setiap malam apalagi kalau sedang musim hujan. Kata Abah, "Tikus yg jadi tamu dan ngunjungin Abah dan Emak”, karena setiap malam suka ada tikus.
Karena tidak punya kompor untuk masak, Abah harus bawa kayu bakar setiap hari meski Abah udah ga bisa jalan lagi. Karena Abah terlalu banyak kerja yang bawa barang berat-berat, membuat urat kaki Abah tidak bisa diluruskan. Kalau tidur semalaman kakinya harus ditekuk, tidur dengan kaki tertekuk. Tapi Abah selalu mengusahakan apa yang Abah bisa.
Kalau mau mandi pun, Emak harus bawa air dari sumur warga yang jaraknya cukup jauh, sekitar 700m dari rumah. Untuk listrik pun, numpang ke tetangga dan itupun masih punya hutang untuk bayar listrik.
Abah sama Emak punya anak yang odgj, Emak cerita sedih kalau punya anak yang odgj, "Andaikan anak yang 1 gak odgj, hidup emak gak berat-berat amat, ada yang bantuin buat sehari-hari cari buat makan”. Anak yang odgj ini malah sering rusakin rumah warga, nyelakain orang, uang yang Abah sama Emak kumpulin habis untuk biaya ganti rugi.
Padahal untuk sehari-hari pun Abah sama Emak serba kekurangan. Emak sehari-hari keliling jualan gorengan tetangga yang untungnya kecil. Bahkan Abah sama Emak sering makan hanya nasi dengan garam saja karena penghasilan Emak dicukup-cukupin. Untuk beli tahu dan tempe pun Emak bilang, "Engga ada uangnya, Sep".
Badan Emak dan Abah juga sering sakit, apalagi Abah yang tiap hari harus dipijit. Ingin berobat, namun apadaya karena untuk sehari-hari pun susah apalagi untuk biaya berobat.
Harapan Abah sama Emak cuma ingin hidup di rumah yang nyaman, punya modal usaha buat jualan gorengan sendiri. Biar punya penghasilan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.
#TemanKebaikan, yuk bantu Abah dan Emak punya rumah yang layak!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
-
Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
-
Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
-
Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
-
Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
-
Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Anak ODGJ, Abah Lumpuh, Mak Sari Berjuang Jual Gorengan untuk Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 60.000.000