Sebatang Kara, Bahagiakan Abah Hamdan di Hari Tua
terkumpul dari target Rp 80.000.000
"Abah kenapa jualannya ga pake sendal?"
"Udah biasa Abah, mending uangnya buat makan daripada buat sendal"
---
Hidup sebatang kara di masa tua memang menjadi momok menakutkan untuk kita semua. Menjalani masa tua sendirian, tidak ada yang menemani, tentunya akan sangat merasa kesepian. Dan itulah yang dirasakan Abah Hamdan.
Abah Hamdan ia hidup sebatang kara selama 20 tahun karena istri dan anaknya sudah meninggal sejak lama.
Sehari-hari, Abah Hamdan berjualan pisang keliling. Berjualan dari jam 7 sampai jam 11, dan pulang jualan mencari stok pisang untuk 3 hari ke depan. Namun, tentu saja seringkali pisang yang ia jual tidak laku. Bahkan Abah merasa sayang sekali kalau pisangnya menjadi busuk dan harus dibuang.
Di usianya yang sudah 90 tahun ini, Abah sering sakit kaki dan pinggang. Selain itu, Abah juga suka merasa susah nafas, dada terasa sesak, tapi setiap Abah sakit pun hanya bisa membeli obat warung. Mata Abah juga udah burem, ga bisa jelas ngeliat.
Karena penghasilannya yang kurang, Abah selalu makan sederhana, seperti tahu tempe atau asin. Bahkan sama garem juga gapapa yang penting Abah bisa makan dihari itu. Terkadang juga dikasih makan sama tetangga yang baik hati kalau ngeliat dagangan Abah hari itu ga laku.
Abah suka sedih kalau liat keadaan Abah yang udah hidup sengsara dan sendirian selama 20 tahun. Engga ada yang nemenin Abah, Abah ga punya siapa-siapa lagi.
"Maot urang teh kudu aya bekel, keur kafan, 7 poe, 40 poe kudu aya. Maka eta, teu pisan-pisan saperak pun teu aya keur pibekeleun keur maot teh" tutur Abah
("Kita meninggal itu harus ada bekal, untuk kain kafa, 7 hari, 40 hari harus ada. Maka dari itu, tapi ga punya sedikitpun, seperak pun ga punya bekal untuk meninggal")
Engga ada lagi yang Abah harapkan selain ngadepin kematian yang bagi Abah itu udah di depan mata. Abah juga pengen bisa jualan di tempat biar Abah ga keliling jauh nawarin pisang karena Abah juga sekarang udah sering sakit-sakitan.
Teman Kebaikan, bantu wujudkan cita-cita Abah punya bekal untuk masa tuanya yuk!
Lokasi Abah Hamdan : Rengasdengklok, Karawang
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Sebatang Kara, Bahagiakan Abah Hamdan di Hari Tua
terkumpul dari target Rp 80.000.000