Nyeri Tumor Tak Menghalangi Semangat Abah Terus Berjuang
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Tubuhnya sudah sangat renta usianya pun sudah menginjak kepala 8, bertahun-tahun sudah Abah menderita penyakit tumor kelenjar getah bening. Wajahnya penuh dengan benjolan, kurang lebih ada 8 benjolan besar yang bersarang di sekitar pipi dan lehernya. Tumor ganas itu tiap hari membesar sampai hampir menutup matanya.
Lansia ini bernama Abah Engkon, saat dokter memvonisnya sakit tumor juga parasnya yang tak lagi sempurna membuat istrinya meninggalkannya tanpa sebab. Abah kini hanya tinggal bersama anaknya.
Meski dalam kondisi sakit, Abah bersikeras tetap ingin berjuang berjualan di jalanan karena tak ingin merepotkan anaknya. Tiap hari, Abah kayuh sepeda puluhan kilo sambil menawarkan kerupuk, gorengan, dan snack yang ada di keranjangnya.
Dijalan Abah mengaku seringkali merintih kesakitan saat tumornya sedang kambuh, ungkapnya rasanya nyeri seperti di tekan keras sampai kepala Abah pusing tak tertahankan.
Kami saat mendengar ini merasa sangat terpukul, bagaimana tidak? Usianya sudah renta belum lagi sakit yang di deritanya bukan sakit biasa, tapi Abah masih saja ingin berjuang tak mau repotkan siapapun.
Perjuangan keras di jalanan tak sebanding dengan pendapatan yang di terima Abah setiap hari. Terkadang dagangannya habis terjual, kadang tersisa masih banyak.
“Kalaupun jualannya laku, keuntungan Abah sama kaya beli satu bungkus nasi sama lauknya Den..”
Lanjut kami tanya, bagaimana kalau dagangannya nggak ada yang beli? Begitu pilu, Abah menjawab, “Allah nggak akan salah alamat kasih rezeki, Den. Kalau sekarang Abah harus rugi, Abah yakin Gusti Allah lagi siapin rezeki lain buat Abah..”
Ungkapnya jika ada uang lebih ataupun ada snack sisa Abah seringkali memberikannya pada orang lebih membutuhkan dari Abah. Padahal menurut kami Abah sendiri pun sangat butuh uang tersebut untuk bisa berobat juga memenuhi kebutuhannya setiap hari.
Begitu luar biasa Abah menjalani hari-harinya dengan penuh rasa syukur. Tak pernah absen sholat Jama’ah walaupun dalam keadaan sakit dan setiap Jum’at ikut pengajian di masjid, pulangnya Abah infaq berapapun uang yang beliau punya.
Sahabat, mungkin saat ini kita bisa duduk tenang dirumah menatap jendela sembari menikmati makanan yang lezat juga tanpa rasa sakit yang di derita. Tapi, disisi lain ada Abah Engkon yang menahan rasa sakit, lelah berjuang di jalanan demi bertahan hidup. Maukah kamu menjadi alasan Abah Engkon dan Abah serupa lainnya bisa terseyum hari ini?
Nantinya, donasi yang terkumpul akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan Abah Engkon, juga mendukung pejuang sehat lainnya di Rumah Sehat Lansia.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Nyeri Tumor Tak Menghalangi Semangat Abah Terus Berjuang
terkumpul dari target Rp 60.000.000