Ditabrak Lari! Kisah Lansia Pemulung Untuk Bisa Makan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Ditabrak Lari, Kisah Lansia Pemulung Berjuang untuk Bisa Makan!
“Abah pernah waktu itu ditabrak lari, yang buat kaki Abah sampe patah. Terus liat barang rongsokan Abah berserakan di jalan dan udah pada penyok. Abah cuma bisa nangis di pinggir jalan sambil nahan sakit..” kenang Abah Enen dengan mata berkaca-kaca.
Setelah kecelakaan itu Abah tidak bisa berjalan sama sekali selama 4 bulan, yang berarti juga tak ada penghasilan. Bahkan hingga kini kondisi kaki Abah masih sulit untuk berjalan karena kakinya menjadi sedikit bengkok. Namun ujarnya, Abah telah memaafkan orang tersebut. Sungguh, dari pertama kali bertemu pun Abah memang orang yang sangat baik dan tulus.
Usianya saat ini sudah menginjak 73 tahun, namun masih saja memaksakan berkeliling mencari botol bekas, kardus, dan rongsok lainnya. Padahal Abah pun mengakui kaki dan punggungnya seringkali sakit, belum lagi penglihatannya pun sudah mulai berkurang, sehingga waktu Abah banyak dihabiskan untuk beristirahat di pinggir jalan ketimbang mencari botol bekas.
“Kaki Abah juga sering berdarah karena tertancap beling dan paku saat bekerja. YaAllah rasanya sakit banget, abah cuma bisa nutup lukanya pakai kain baju Abah..” ujarnya.
Abah Enen seringkali merasa sedih dan kesepian setelah kehilangan istri yang sangat dicintainya. Abah juga sering merasa terpuruk karena merindukan kehadiran istri yang selalu memberinya kekuatan dan kehangatan.
Miirisnya Abah tinggal di rumah yang tidak layak huni. Terlihat jelas oleh kami bagaimana kondisi kamar mandinya yang hanya ditutupi dengan karung bekas yang sudah usang dan robek di beberapa bagian sehingga seringkali bocor. Belum lagi lantainya hanya berasalaskan tanah.
Keinginan Abah sederhana, hanya ingin hidup layak dengan merenovasi rumah dan memiliki kamar mandi yang layak.
#TemanKebaikan bantu bahagiakan Abah di hari tuanya yuk!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Ditabrak Lari! Kisah Lansia Pemulung Untuk Bisa Makan
terkumpul dari target Rp 60.000.000