Paksa Keliling 15 Km Meski Pincang Demi Istri Berobat
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Di usianya yang sudah menginjak 60 tahun, Abah Ayeng masih gigih berkeliling menjual sapu demi menghidupi istrinya yang kini lumpuh dan hanya bisa berbaring di rumah. Setiap hari, Abah memikul sapu-sapu yang beratnya hampir 20 kg. Tapi apa boleh buat, itu adalah satu-satunya cara Abah untuk bisa membawa pulang uang.
Dengan kondisi kaki yang kecil dan bengkok sejak lahir, langkah Abah jadi tertatih. Setiap hari, ia berjalan belasan kilometer, meski kakinya sering keram dan nyeri luar biasa. Kadang, bahunya pun ikut sakit karena beban sapu-sapu yang ia pikul.
“Banyak kesakitan yang udah Abah rasain di jalan mah Nak, mulai dari ketabrak motor, dihina, jatuh, banyak lagi. Pokonya Aden mah jangan ngerasain kaya Abah ya? Aden mah sehat, sukses.. Aamiin..” Do’a Abah pada kami, haru sekali..
Ironisnya, sapu yang Abah jual tidak dihargai layak oleh sebagian pembeli. Banyak yang menawar sampai-sampai Abah hanya bisa dapat untung 3-5 ribu per sapu. Kadang ada hari di mana tidak satu pun sapu terjual, dan Abah terpaksa menahan lapar seharian.
Namun, Abah tak pernah menyerah. Keterbatasan fisik dan hinaan orang tak membuatnya berhenti berjuang. Setiap hari ia terus berjalan, tetap berharap ada yang membeli sapunya.
“Sebenernya pengen pulang ke kampung, pengen tinggal bareng istri.. Tapi gimana Nak, disana mah jual sapu gini gak akan laku, soalnya banyak yang kekurangan juga kayak Abah,” Lirihnya.
Abah Ayeng sering kali merindukan suasana hangat keluarga dan ingin berada di samping istrinya yang kini tidak berdaya. Namun, dengan keadaan ekonomi yang sulit, ia tahu bahwa untuk bertahan hidup, ia harus tetap berjualan.
“Abah jualan terus cuman gak mau repotin banyak orang, Nak. Kalau ditanya apa yang Abah inginkan, cuman satu: Abah ingin roda untuk jualan, supaya bisa narik sapu dan tidak lagi memikul beban berat di pundak.” ungkapnya penuh harapan.
#TemanKebaikan, miris sekali masa tua yang harus Abah Ayeng jalani setiap harinya. Penuh perjuangan, kesakitan, dan hinaan. Bersama-sama bahagiakan dan bantu Abah bisa hidup lebih layak yuk?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Paksa Keliling 15 Km Meski Pincang Demi Istri Berobat
terkumpul dari target Rp 70.000.000