Tinggal Sebatangkara, Gubuk Nenek Uci Nyaris Roboh
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Nenek Uci, Janda 70 tahun ini nyaris tidak punya tempat tinggal, Rumah Bambu sangat sederhana yang dimilikinya nyaris ambruk, dengan kondisi disangga tiang bambu dan kayu disetiap sisinya.
"Hoyong na mah,buat antisipasi sebelum musim hujan rumah nya udah beres, soalnya keadaan rumah udah sangat parah takut ada korban, ini juga kalo ada angin si Ema langsung keluar rumah." Tutur nenek Uci penuh harap.
Nenek Uci, adalah sosok nenek yang tangguh, bagaimana tidak, diusianya yang sudah sangat renta, masih berjuang untuk memenuhi kebutuhannya dengan berjualan Rengginang yang dia jajakan keliling kampung. hal ini ia lakukan sejak ditinggal suaminya beberapa tahun silam, nenek uci harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan tinggal sebatang kara.
Akhir-akhir ini, nenek uci merasakan sakit dibagian kakinya dan terasa jalannya sudah tidak bisa lurus lagi, keadaan inisemakin mengkhawatrkan nenek Uci, karena Rumah bambu peninggalan sang suami satu-satunya itu kondisinya sudah semakin parah, hampir disetiap sudut tiangnya harus disangga oleh kayu.
belum lagi jika ada angin agak kencang, nenek uci harus segera keluar karena rumahnya goyang.
Nenek Uci sangat berharap jika rumah bambu yang sangat sederhana itu bisa diperbaiki, sebelum akhirnya betul-betul roboh.
Keadaan ini tidak dibiarkan begitu saja sebetulnya oleh nenek Uci, pernah 2015 silam beliau mengajukan bantuan kepemerintahan setempat, tapi apa boleh buat, ajuannya entah lemana dan sampai sekarang tidak ada kabar.
Melalui media Sharing Happiness ini nenek Uci mengetuk hati para sahabat, untuk mengulurkan tangan membantu nenek Uci punya harapan hidup dan juga punya tempat tinggal yang aman untuk dihuni. Sahabat mari bantu wujudkan harapan nenek Uci dengan berdonasi dalam Program ini dan menyenarluaskan kisah nenek Uci ini.
Tinggal Sebatangkara, Gubuk Nenek Uci Nyaris Roboh
terkumpul dari target Rp 100.000.000