Bangun Rumah Singgah untuk Pasien Kronis
terkumpul dari target Rp 1.000.000.000
“Rumah Singgahsini bukan hanya sekedar tempat tinggal bagi para ibu dan anaknya yang menjadi pasien penyakit keras untuk berjuang tetapi juga jadi tempat untuk menyandarkan badan, menumbuhkan harapan, dan berbagi kebaikan.”
Keinginan memulai Rumah Singgahsini berawal dari aktivitas saya yang setiap harinya bekerja sebagai dokter di bagian ibu dan anak. Setiap hari saya melihat ibu dan anak yang menjadi pasien berjuang melawan penyakit keras seperti kanker dan tumor. Tidak hanya anak-anaknya sedang sakit yang berjuang tetapi juga ibu-ibunya dengan tabah memberikan kasih untuk masa depan kesehatan anak mereka yang belum jelas.
Karena kondisi pasien anak yang rata-rata berat, maka pengobatannya tidak bisa sebentar di rumah sakit. Ada yang berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Dan, ibu beserta pasien anak ini tidak tinggal di kota Yogya tetapi kota-kota kecil di Kabupaten Bantul, Sleman, Gunung Kidul. Bahkan luar provinsi seperti Kabupaten Bandung dan Kabupaten di Jawa Timur.
Sehingga Ibu-ibu dan pasien-pasien anak ini tidak memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk sekadar merebahkan badan. Banyak pasien adalah yang memiliki keterbatasan ekonomi. Mereka dalam masa pengobatan tidak hanya harus membayar obat tetapi biaya hidup yang tidak menentu. Tentu ini menimbulkan stress berlipat pada pada ibu-ibu yang membersamai anak-anaknya yang sedang berjuang.
Ibu Akbar adalah salah seorang ibu menginspirasi yang saya temui.
Anak dari Ibu Akbar ini mengalami sakit keras dengan kelainan jantung bawaan serta kedua mata beliau buta dari lahir. Diawali ketika anak beliau kejang dan demam saat usia kurang dari 1 bulan, dan masih berjuang dengan sabar hingga 4 tahun membersamai anaknya berjuang melawan penyakit keras hingga sekarang.
Saya dengan 6 orang teman lainnya kemudian berpikir untuk menginisiasi sendiri tempat tinggal sementara bagi ibu dan pasien anak yang bernama Rumah Singgahsini.
Kami harap keberadaan Rumah Singgahsini bisa membantu Ibu Akbar-Ibu Akbar dan pasien anak lainnya untuk sembuh dari penyakit keras.
Sambil berjuang untuk mewujudkan Rumah Singgahsini, kami pun mendatangkan beberapa komunitas dan orang-orang baik untuk berkolaborasi membantu mengurangi kondisi stress dan gundah dari ibu-ibu dan pasien anak dengan berkolaborasi:
- Lebih dari 10 komunitas kreatif anak muda.
- Lebih dari 6 komunitas orangtua dengan anak penderita sakit keras.
- 3 instansi terkait dalam kerjasama terapi medis maupun psikososial.
Para ibu-ibu ini diberikan bantuan psikologis dengan diajak bercerita tentang kegundahan dan stress mereka, pembuatan karya bersama, pentas seni, terapi kelompok oleh lulusan-lulusan psikologi, dan aktivitas lainnya yang bantu menanggulangi masalah psikologis mereka akibat waktu menunggu yang lama di rumah sakit.
Berikut beberapa hasil karya dari ibu-ibu yang kita bantu dengan aktivitas kolaborasi dengan komunitas.
Namun pembangunan rumah singgah pasti sangat butuh biaya yang sangat besar. Berikut rancangan rumah Singgahsini yang ingin kita bangun.
Untuk itu kami mengajak orang baik bersama mewujudkan rumah Singgahsini dan membantu Ibu Akbar-Ibu Akbar lainnya dengan berdonasi melalui:
- Pilih Bank Transfer Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI dan kartu kredit
- Tulis nominal donasi
- Dapat laporan via email
Semoga kebaikan kita memberikan semangat baru untuk para ibu dan pasien anak yang sedang berjuang sembuh dari penyakit keras.
Bangun Rumah Singgah untuk Pasien Kronis
terkumpul dari target Rp 1.000.000.000