Bantu Anak-Anak Pejuang Kanker Di Rumah Singgah
terkumpul dari target Rp 150.000.000
“Saya kehilangan anak saya karena penyakit leukimia yang dideritanya. Dan saya tidak mau para orang tua lainnya merasakan kesedihan yang saya rasakan,”
Hai Sahabat, perkenalkan saya Zaenudin atau akrab dipanggil Ayah Sarah. Anak saya, Sarah Husnia, menderita leukemia akut sejak Januari 2017 dan sudah berpulang 24 Februari 2019. Berawal dari perjuangan Sarah ini, saya bersama para orang tua lain, mendirikan Yayasan Sahabat Ayah Sarah (YSAS) untuk membantu anak-anak pejuang kanker dan menyediakan rumah singgah gratis.
Sarah sudah mengajarkan pada saya arti sebuah perjuangan, kesabaran, keikhlasan, dan berbagi dengan sesama. Hal inilah yang akhirnya membuat saya ingin melanjutkan perjuangan Sarah untuk membantu teman-teman Sarah yang masih berjuang untuk sembuh.
Sebelum Sarah menghembuskan nafas terakhir, Sarah berpesan kepada saya, “Ayah harus janji dengan Sarah, Ayah harus tetap bantu teman-teman Sarah yang masih berjuang.”
Pesan inilah yang menjadi pemicu saya untuk mendirikan Rumah Singgah Sahabat Ayah Sarah, sebuah sarana yang diperuntukan bagi anak-anak pejuang kanker yang berasal dari keluarga prasejahtera.
Perjuangan dan kehilangan Sarah menjadi titik balik yang menginspirasi saya untuk peduli kepada anak-anak pejuang kanker.
Selama menjalani pengobatan, baik saat menjalani kemoterapi dan perawatan rutin lainnya, Sarah sudah memiliki keinginan berbagi yang sangat tinggi. Ia pun tak sungkan untuk berbagi mainan dan makanan yang dimilikinya kepada anak-anak lain yang juga tengah menjalani pengobatan di ruangan
Besarnya keinginan untuk berbagi yang dimiliki Sarah pun menular ke saya. Bagi saya, Sarah bukan hanya seorang anak tapi juga seorang guru kehidupan. Sebab dari kepolosan Sarah, lahir sebuah rumah singgah, Letak Rumah Singgah YSAS tepatnya di Jalan Penggilingan Baru Dalam No. 29 RT. 14/004, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur 13550.
Hingga kini sudah ada 35 anak yang tinggal di rumah singgah YSAS. Mereka berasal dari luar Jakarta dan sedang menjalani pengobatan di RSCM,RSAB Harapan Kita, RS Dharmais, dan RS Kramat 128 (dengan syarat BPJS kelas 3) dan memiliki SKTM
Salah satunya adalah Misla si mungil yang harus berteman dengan alat-alat medis karena paru-parunya yang mengidap pneumonia laringomalasia. Berjuang sejak ia lahir agar bisa bernafas normal. Ketika Misla lahir, air ketuban ibunya tertelan dan masuk ke paru-parunya. Sejak saat itu hingga sekarang, Misla harus bergantung pada ventilator dan tabung oksigen untuk bertahan hidup. Dan tubuh kecilnya yang berjuang untuk menarik napas tiap detiknya
Menurut dokter, tanpa penanganan intensif pneumonia Misla bisa menjalar, dan ia terancam gagal napas. Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan gadis kecil itu tidak lah murah. Terlebih sekarang ini Bu Dian terpaksa berhenti mengajar demi bisa merawat buah hatinya di rumah sakit.
Untuk bertahan hidup dan bisa terus bernafas, Misla membutuhkan tabung oksigen, ventilator, obat-obatan dan alat kesehatan yang biayanya terbilang mahal bagi Bu Dian dan suami.
Cerita lain datang dari bayi berusia 11 bulan yaitu, M. Aydan Raffa Guinandra. Ia berasal dari Brebes, Jawa tengah saat ini tengah berjuang untuk bisa seperti anak-anak sehat pada umumnya.
Sejak usia 2 bulan Aydan dibawa ke Jakarta untuk berobat. Awalnya untuk memperbaiki kelainan pada bibirnya yang mengalami labio palato. Serangkain pemeriksaan pun dilakukan dan ternyata ada banyak penyakit dalam tubuh mungilnya. Diagnosanya di antara lain ialah Pnemonia, Laringomalasia, Jantung (small scundum ASD), suspek Down Syndrome & riwayat Anemia.
Saat ini Aydan tengah mengejar perbaikan pada berat badanya, karena untuk bisa menjalani operasi perbaikan pada bibirnya Aydan harus memiliki berat badan 5kg. Untuk pengobatan yang saat ini dijalani ialah mengobati Pnemonianya.
Sahabat, perjuangan Aydan tentu membutuhkan dukungan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan selama Aydan berjuang di Jakarta Ayahnya pun ikut menemani. Jadi sudah tentu mereka tak memiliki sumber penghasilan.
Masih banyak lagi teman Misla dan Aydan di Rumah Singgah YSAS diantaranya Shifa (3 tahun) dengan tumor di ginjal, Kimmy (2 tahun) dengan Leukimia, Ilham (1 tahun) dengan beckwith wiedemann sindrom, Salma (2 tahun) dengan Hipoglikemia dan masih banyak lagi
Saat ini Rumah Singgah Sahabat Ayah Sarah sangat membutuhkan bantuan, untuk bisa memenuhi biaya operasionalnya. Meski keadaan kini tengah sulit, tetapi saya dan para relawan tetap yakin akan hadirnya TemanBaik yang membantu mereka
Sahabat, ayo kita bersama-sama bantu anak-anak pejuang kanker melalui Yayasan Sahabat Ayah Sarah dan rumah singgah YSAS. Bantuan TemanBaik sangat berarti. Kami tak bisa sendiri, kami butuh bantuan dari TemanBaik. Yuk, TemanBaik sisihkan rezekimu untuk teman-teman Almh Sarah yang masih berjuang untuk bisa sembuh dari sakitnya
-
Yayasan Sahabat Ayah Sarah Wajah Tertutup Kanker, Bantu Asha Sembuh Telah mengajak 2418 orang berdonasiRp 86.532.952
-
Rp 28.201.518
Bantu Anak-Anak Pejuang Kanker Di Rumah Singgah
terkumpul dari target Rp 150.000.000