Perjuangan Rizqi Melawan Osteosarcoma
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Muhammad Rizqi Hidayat, yang berusia 16 tahun, adalah anak ketiga dari pasangan Bapak Mustakim (54 tahun) dan Ibu Khuzarmah (54 tahun). Rizqi, yang bersekolah di MTs di Kebumen, dikenal sebagai sosok yang rajin dan ceria. Jurusan olahraga yang diambilnya membuatnya selalu berprestasi di sekolah, sering mewakili sekolahnya dalam turnamen sepakbola dan meraih juara.
Namun, sekitar 10 bulan yang lalu, nasib naas menimpa Rizqi saat berlatih sepakbola. Saat itu, dia mengalami cidera ringan tetapi tetap aktif bermain. Namun, ketika bermain sepak bola di sekolah, kakinya patah setelah terkena tendangan dari temannya. Setelah beberapa minggu operasi, tulang yang dioperasi malah membengkak dan terasa nyeri. Rontgen menunjukkan adanya tumor ganas, Osteosarcoma stadium III. Rizqi mengalami nyeri yang tak tertahankan di kaki kanannya, yang membuatnya sulit bahkan untuk tidur.
Dampak dari penyakitnya semakin meluas, dengan kanker telah menyebar ke paru-paru. Keluarga harus mengambil keputusan sulit untuk mengamputasi kaki kanan Rizqi agar penyakit tidak semakin menyebar. Setelah amputasi, Rizqi harus menjalani kemoterapi yang sangat menyiksa, dan biaya perjalanan ke rumah sakit pun menjadi beban tambahan bagi keluarga.
Orang tua Rizqi, dengan penghasilan yang tidak menentu, harus berjuang mencari cara untuk memenuhi biaya pengobatan dan perawatan anaknya. Sang ibu, yang juga mengidap penyakit hipertensi, tidak dapat mendampingi Rizqi di rumah sakit, sementara sang ayah hanya mengandalkan usaha kecil berjualan batu akik di pasar.
Dalam keadaan yang sulit, Rizqi tetap memiliki mimpi besar untuk menjadi dokter dan mengharumkan nama Indonesia dalam sepakbola amputasi. Namun, dia merasa malu karena hanya memiliki satu kaki. Meskipun demikian, semangatnya untuk mencapai cita-citanya tidak padam, dan keluarga berjuang mencari solusi untuk membeli kaki palsu agar Rizqi dapat kembali bersekolah dan mengejar impian masa depannya.
Dalam perjuangan yang berat, keluarga Rizqi tetap bersatu dan berharap untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi putra mereka yang berjuang.
Perjuangan Rizqi Melawan Osteosarcoma
terkumpul dari target Rp 10.000.000