Kakak Beradik Disabilitas Ditinggal Ibu Meninggal
terkumpul dari target Rp 55.000.000
Rina (19) dan Wahyu (13) adalah kakak beradik yang menderita disabilitas.
Rina tidak bisa bicara dan bergerak. Badannya kaku dan sangat kurus sehingga terlihat tulangnya. Rina hanya bisa tertelungkup di lantai dan mendongakan kepalanya sesekali. Rina juga hanya bisa menangis ketika Wahyu berteriak keras dan mengganggu Rina. Sedangkan Wahyu sering tantrum hingga emosi meledak-ledak. Seringkali Wahyu merusak barang atau fasilitas rumah.
Ibu mereka sudah meninggal dunia karena covid dan ayahnya bekerja. Rina dan Wahyu sering ditinggal di rumah karena ayahnya, Pak Adar (53) kerja jadi kuli bangunan dari jam 8 pagi - 4 sore, dilanjutkan jadi ojek pangkalan dari jam 5 sore – 8 malam.
Semua dilakukan demi sesuap nasi untuk Rina dan Wahyu, meskipun penghasilan yang didapat Pak Adar tidak besar, rata-rata hanya 20 – 30 ribu sehari.
“Dulu Rina pernah dibawa ke dokter, katanya kondisi Rina sulit untuk disembuhkan. Kalo Wahyu belum pernah diperiksa,” ujar Bu Ijah, saudara dari Ibu Rina dan Wahyu.
Mereka bertiga tinggal di rumah semi permanen yang sangat sederhana dan kurang layak huni. Sebelumnya rumah mereka terbuat dari kayu dan bilik, tapi karena Wahyu sering tantrum, dinding dan pintu rumah sering jebol karena dirusak.
“Kalo ada modal pengen buka usaha di rumah, biar ga jauh dari anak-anak dan bisa sekalian ngurus anak-anak. Kasian ditinggal sendirian, khawatir terjadi apa-apa soalnya kondisi kesehatan mereka makin mengkhawatirkan.”
SahabatKU, yuk bantu Rina dan Wahyu jalani pengobatan dan makan cukup agar tumbuh kembangnya lebih baik!
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan/penunjang kesehatan Rina dan Wahyu, dan modal usaha Pak Adar. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk bantu kebutuhan Dhuafa dan program lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Kakak Beradik Disabilitas Ditinggal Ibu Meninggal
terkumpul dari target Rp 55.000.000