Memiliki Dua Anak Istimewa, Seorang Ibu Rela Bekerja jadi Buruh Pembuat Batako
terkumpul dari target Rp 75.000.000
Deden (11) terlahir autis dan adiknya Rudi Andika (1) memiliki cacat fisik sejak lahir. Salah satu kakinya bengkok sejak ia dilahirkan. Kedua anak ibu Imas (37) itu memang terlahir istimewa, namun bagi Bu Imas mereka sangat sempurna.
Kasih sayangnya tetap besar kepada kedua anaknya itu, ia tak sekalipun mengeluhkan keadaan anak-anaknya. Ia rela melakukan apapun untuk kedua anaknya selama ia mampu. Dalam hatinya ia berharap suatu saat nanti mereka berdua dapat menjalani kehidupan normal seperti orang lain.
Ibu Imas saat ini bekerja sebagai buruh serabutan, semua hal yang ia kerjakan merupakan pekerjaan kasar. Bukan tanpa alasan, semua ia lakukan karena latar belakang pendidikannya yang hanya mampu ia raih hingga bangku sekolah dasar. Untuk pekerjaan lain akan sangat sulit baginya untuk ia lakukan.
Tentu saja penghasilan sebagai buruh serabutan tidaklah besar dan tak menentu. Ia harus menahan rasa sakit dan lelah untuk bekerja. Ditambah lagi ia tak bisa meninggalkan kedua anaknya yang memiliki kondisi istimewa. Ia harus bekerja dengan membawa kedua anaknya itu. Itulah yang terkadang juga memberikan kesulitan lebih baginya.
Terlebih Deden yang sangat aktif terkadang menghancurkan hasil pekerjaannya yang membuat ia harus mengganti rugi kepada pemberi pekerjaan. Meskipun dalam keadaan demikian, ibu imas tetap saja tak mengeluh dan mau berjuang demi kedua anaknya itu.
Entah berapa kali ia harus menahan malu karena harus meminta maaf atas tindakan anaknya. Namun perjuangannya tetap ia lanjutkan. Seringkali ia mengorbankan dirinya demi kebahagiaan kedua anaknya. Kerap kali ia menahan rasa lapar agar kedua anaknya bisa makan.
Ia tak perduli jika ia tak bisa makan, selama anaknya bisa merasa kenyang.
Saat ini ibu Imas tengah bekerja di pabrik pembuatan batako milik tetangganya. Ia tampak bekerja seraya membawa kedua anaknya. Anaknya yang paling kecil ia gendong di belakang punggungnya. Tangannya memegang sekop untuk memasukan adukan bahan pembuat batako. Meskipun lambat ia tetap mengerjakannya dengan hati-hati agar hasilnya tidak mengecewakan.
Sangat berat baginya mengerjakan pekerjaan tersebut dengan membawa anak kecil di gendongannya, karena ia juga harus memperhatikan keselamatan anaknya itu.
Tak seberapa upah yang ia dapatkan hari itu, namun baginya upah itu dapat mengganjal perut kedua anaknya agar tidak merasa lapar.
Sesekali ia menyeka keringatnya dan berusaha menguatkan dirinya agar tetap mampu bertahan menjalani pekerjaannya. Ibu Imas tak pernah menyerah akan keadaan, karena ada dua malaikat kecil yang di titipkan oleh yang maha kuasa di pundaknya. Mimpinya kelak kedua buah hatinya dapat menggapai cita-citanya dan menjadi kebanggaan nya.
Insan Baik, bu Imas berharap agar anak-anaknya mempunyai masa depan yang jauh lebih baik dari dirinya. Insan Baik, mari bantu ringankan perjuangan ibu Imas. Berapapun bantuan yang kita berikan akan sangat berarti bagi ibu Imas dan keluarganya. Bu Ingat punya keinginan kecil untuk punya warung di rumah. Bantu Bu Imas punya warung yuk, sehingga ia tidak perlu kemana mana lagi dan bisa tetap di rumah sambil menjaga anak-anak tercintanya..
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ibu Imas dan anak-anaknya serta upaya pengobatan dan pendidikan Deden dan Rudi. Sebagian donasi akan digunakan untuk menolong penerima manfaat lain yang berada di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Memiliki Dua Anak Istimewa, Seorang Ibu Rela Bekerja jadi Buruh Pembuat Batako
terkumpul dari target Rp 75.000.000