"Setiap Rp15.000 yang didapat Bu Eti hari ini, adalah penentu apakah besok kedua anaknya bisa tetap makan atau tidak."

Itulah kenyataan pahit yang harus dijalani Bu Eti (45 tahun).

Seorang ibu luar biasa yang tak pernah memikirkan dirinya sendiri, karena seluruh hidupnya ia dedikasikan untuk merawat dua anak istimewa: Cahyadi (25 tahun) dan Andi (20 tahun).

Kedua anaknya tidak bisa makan, minum, atau bergerak tanpa bantuan. Mereka sepenuhnya bergantung pada tangan sang ibu—dari pagi hingga malam, dari hari ke hari, selama puluhan tahun.

Namun, hidup tak mudah bagi Bu Eti. Setiap pagi ia keluar rumah, menjajakan dagangan sederhana keliling kampung. Bila laris, ia hanya membawa pulang Rp15.000 – Rp25.000. Bila dagangan tak habis, ia harus mengorbankan tubuhnya menjadi buruh kebun dengan upah harian Rp30.000.

Bayangkan, di saat kita menganggap Rp15.000 hanyalah uang parkir atau segelas minuman, bagi Bu Eti jumlah itu bisa menentukan apakah anak-anaknya bisa tetap makan esok hari.

Yang lebih menyayat hati, saat ia keluar rumah, Cahyadi dan Andi harus ditinggalkan. Karena tak bisa mandiri, mereka dititipkan pada tetangga. Setiap langkah Bu Eti menjajakan dagangan, ada rasa cemas yang terus menyesakkan, tak ada seorang ibu pun yang tenang meninggalkan anak-anaknya dalam kondisi seperti itu.

Rumah mereka pun jauh dari kata layak. Atap bocor, dinding lembap, dan setiap hujan deras lantai berubah menjadi becek. Namun di sanalah Bu Eti tetap berjuang menjaga kedua anaknya.

Namun dibalik kelelahannya Bu Eti menyimpan sebuah mimpi sederhana: ia ingin memiliki usaha kecil di rumah, agar bisa tetap mencari nafkah tanpa harus meninggalkan anak-anaknya. Ia juga ingin rumahnya diperbaiki, supaya lebih aman bagi Cahyadi dan Andi.

Tapi waktu tidak banyak memberinya pilihan. Semakin lama, tubuhnya semakin lelah, tenaganya semakin habis. Tanpa bantuan kita, perjuangan itu bisa berhenti kapan saja.

Hari ini, kita bisa hadir sebagai jawaban doa Bu Eti.

Dengan donasi yang kita sisihkan, kita bisa membantu : Bu Eti memiliki usaha kecil yang bisa dijalankan di rumah, memperbaiki rumah sederhana mereka, dan memastikan kebutuhan Cahyadi dan Andi tetap terpenuhi.

Insan Baik, jangan biarkan Bu Eti berjuang sendirian. Karena bagi beliau, mari ulurkan tangan untuk Bu Eti. Karena tanpa bantuan kita, ia mungkin akan terus berjuang sendirian hingga habis tenaganya.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Bu Eti dan penunjang kebutuhan anak anaknya. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.