“Yang saya takutkan bukan lelah, tapi kalau besok saya nggak punya uang buat obat anak sama suami…” – Bu Ani

Bayangkan seorang ibu yang berjalan pulang dalam hujan gerimis, keranjang sayur terguncang di tangannya. Bukan untuk dirinya, tapi demi dua orang sakit yang menunggunya di rumah: suami yang lumpuh karena stroke, dan Arya (19), putra sulungnya yang sudah lima tahun terbaring akibat autoimun.

Sejak sang suami terserang stroke setahun lalu, Bu Ani menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Semua tabungan, semua barang berharga, bahkan apa yang dulu mereka sebut harta—semuanya habis dijual demi biaya pengobatan. Kini, yang tersisa hanyalah rumah kecil yang ia jaga dengan sepenuh hati, agar keluarganya punya tempat berteduh.

Untuk bertahan, Bu Ani menjajakan sayuran milik tetangga dari pagi hingga malam. Kadang hasilnya hanya Rp25 ribu sehari. Jumlah itu tak cukup untuk kebutuhan pokok, apalagi obat-obatan. Namun, demi menyisakan uang lebih, ongkos kendaraan sering ia relakan. Bu Ani memilih berjalan kaki pulang dengan tubuh lelah dan pakaian basah, karena ia tahu: setiap rupiah yang tersisa bisa menjadi perbedaan antara makan atau tidaknya keluarganya hari itu.

Namun, di balik semua rasa lelah dan ketakutan itu, Bu Ani masih menyimpan secercah harapan sederhana: memiliki usaha kecil di rumah. Agar ia bisa tetap mengurus suami dan anak tanpa harus meninggalkan mereka setiap hari. Harapan itu terdengar kecil, tapi bagi Bu Ani, itulah satu-satunya jalan untuk bisa bertahan.

Insan baik, Bu Ani tidak bisa berjalan sendirian lagi. Hari ini, kita bisa menjadi jawaban dari doa yang ia bisikkan setiap malam. Donasi dari kamu akan menjadi makanan di meja mereka, obat untuk tubuh yang lemah, serta langkah awal bagi usaha kecil yang bisa menyelamatkan hidup keluarga ini.

Setiap rupiah yang kamu sisihkan adalah nafas harapan. Setiap kepedulian yang kamu kirimkan adalah penopang Bu Ani untuk terus berdiri. Jangan tunggu esok, karena besok mungkin sudah terlambat.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Bu Ani dan penunjang kebutuhan suami dan anaknya. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.