
Perjuangan Badut Difabel Demi Masa Depan Anaknya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Pak... uangnya cukup nggak ya buat beli buku anak saya?"
Kalimat itu terdengar lirih dari seorang lelaki paruh baya yang tengah duduk di sudut toko alat tulis. Tangannya gemetar menghitung recehan satu per satu hasil dari berjam-jam berkeliling jalanan, demi harapan kecil untuk sang buah hati.
Namanya Pak Supiandi, seorang ayah yang kini lumpuh setelah mengalami serangan stroke. Sejak tubuhnya tak lagi mampu berdiri, ia merakit sendiri roda sederhana dari kayu bekas. Itulah satu-satunya alat bantu yang ia andalkan untuk berpindah tempat.
Setiap hari, dengan roda itulah ia menyusuri pinggir jalan raya, mengenakan kostum badut usang, mencoba menghibur anak-anak yang lewat di tempat peristirahatan.
Di tengah lalu lintas padat, ia mengesot perlahan di antara deru mobil dan truk besar, yang bisa saja tak menyadari keberadaannya. Satu celah kesalahan, nyawanya bisa hilang.
Tapi bagi Pak Supiandi, semua risiko itu tak sebanding dengan satu tanggung jawab yang terus ia jaga yaitu pendidikan Anaknya. Ia memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Di tengah segala keterbatasan, ia tetap memaksakan diri keluar rumah demi memastikan anaknya tidak putus sekolah.
Hari itu, aku melihatnya di toko alat tulis. Duduk di atas roda kayu rakitannya sendiri, ia menghitung recehan dari upah sebagai badut jalanan bukan untuk makan, tapi untuk membeli buku sekolah sang anak.
Meski tubuhnya tak lagi mampu bergerak bebas, jiwanya tak pernah lumpuh. Setiap uang yang ia bawa pulang adalah bukti cinta dan pengorbanan, demi masa depan anak yang ia banggakan.
Insan Baik, Bayangkan jika harus beradu dengan bahaya jalanan setiap hari, tanpa perlindungan, hanya berbekal semangat dan doa, demi selembar buku pelajaran. Bayangkan jika seorang ayah harus menyusuri tepi jalan di antara kendaraan besar, hanya agar anaknya tetap bisa sekolah esok hari.
Jika tidak segera dibantu, pengobatan Pak Supiandi bisa terhenti, dan anaknya bisa kehilangan masa depan hanya karena keterbatasan biaya. Mari kita hadir sebagai pelindung bagi Pak Supiandi dan anaknya. Bantu mereka bertahan, sembuh, dan menggapai kehidupan yang lebih layak.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Pak Supiandi, pendidikan anaknya, serta kebutuhan harian mereka. Sebagian dari dana juga akan disalurkan kepada penerima manfaat lain di bawah pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.

Perjuangan Badut Difabel Demi Masa Depan Anaknya
terkumpul dari target Rp 50.000.000