Bocah SD Terancam Putus Sekolah Demi Obati Sang Ayah
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Dari kejauhan terlihat seorang anak perempuan tengah duduk di depan sebuah emperan toko. Tak lama kemudian ia terlihat menangis, tampak jelas ia tengah memikirkan sesuatu yang sangat membebani pikirannya.
Karena merasa iba, kami mencoba mendekatinya saat itu. Kami mencoba untuk menenangkan gadis itu sebelum mengajaknya berbicara.
Saat ia terlihat mulai tenang, kami pun mulai bertanya tentang alasannya tadi menangis di sana. Saat mendengar ceritanya, kami tersentak akan kenyataan pahit yang tengah ia hadapi saat ini.
Wida Setiani (12) saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayahnya Sutisna (52) seorang kuli bangunan mengidap kanker betah bening hampir dua tahun ini Ia hanya bisa terbaring. Demi kesembuhan sang ayah, hampir semua harta benda yang tak banyak di rumahnya habis terjual untuk biaya selama pengobatan yang entah sampai kapan harus di jalani.
Semenjak sang Ayah sakit, kehidupan mereka berbalik menjadi sangat sulit. Wida terkadang tak bisa makan berhari-hari karena tak lagi memiliki uang untuk membeli beras
Melihat keadaannya tersebut, Wida berinisiatif untuk bekerja sepulang sekolah demi untuk membantu ayahnya itu. Ayahnya saat ini hanya bisa terbaring lemas tanpa bisa berbuat apapun. Karena proses pengobatan ayahnya itu belumlah selesai, ayahnya harus menjalani operasi lagi sesegera mungkin agar nyawanya bisa diselamatkan.
"Wida takut kehilangan Ayah kak, kondisi ayah semakin menurun, kini ayah menjadi kesulitan mendengar dan berbicara, juga kadang tidak kenal sama Wida" Wida mengungkapkan sambil terisak
Demi ingin segera membawa sang Ayah operasi dan membeli beras, Wida terkadang mengorbankan dirinya sendiri. Ia rela menahan rasa lapar seharian dan berkeliling menjajakan daganganya demi melihat ayahnya segera bisa sembuh seperti sedia kala.Wida juga tak mau ayahnya tau akan pengorbanannya.
Ia tak ingin perjuangannya menjadi beban pikiran bagi ayahnya, sehingga kondisinya bisa saja kian memburuk jika ayahnya tahu. Wida hanya bisa berdoa dan berusaha demi sembuhkan sang ayah. Setiap sepulang sekolah ia akan segera mengambil dagangan dari warung tetangganya untuk ia jajakan berkeliling.
Apabila ia berhasil menjual seluruh dagangan yang ia bawa, ia akan mendapatkan upah sebesar 20.000 rupiah. Sayangnya tak jarang ia hanya mampu mendapatkan uang 5.000 atau 10.000 rupiah saja setelah berkeliling seharian, tak jarang pula Wida pulang dengan basah kuyup.
Wida sangat takut jika ayahnya tak lagi bisa disembuhkan. Ia tak ingin kehilangan ayah yang sangat ia sayangi. Belum lagi ia khawatir jika ia tak bisa melanjutkan sekolahnya, tahun depan Ia harus masuk SMP, namun jangankan untuk biaya melanjutkan sekolah, untuk sekedar makanpun kini Ia sangat kesulitan, belum lagi ada sang Ayah yang harus segera Operasi.
Kini mimpi Wida hanya ingin melihat sang Ayah segera sembuh dan dapat melanjutkan sekolahnya. Namun kini wida tak tahu bagaimana caranya agar ayahnya bisa menjalani operasi lanjutan. Karena meski ada BPJS namun kebutuhan operasional untuk pulang pergi dan selama di rumah sakit sangatlah besar.
Insan Baik, mari kita bersamai perjuangan Wida untuk melanjutkan sekolahnya dan membawa sang Ayah operasi. Berapapun yang kita berikan untuk Wida akan sangat bisa membantu meringankan beban hidup Wida dan sang Ayah.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan Ayah Wida serta pendidikan Wida. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk para penerima manfaat lainya, serta keberlangsungan program-program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan Amal baik insani.
Bocah SD Terancam Putus Sekolah Demi Obati Sang Ayah
terkumpul dari target Rp 50.000.000