Perjuangan Lansia Difabel Penjual Arumanis
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Terlihat seperti penjual arumanis biasa, padahal beliau memikul beban yang berat sendirian.
Kakek penjual arumanis ini bernama Abah Dayat. Kini usianya menginjak 69 tahun dan sudah menjajakan arumanis selama 12 tahun.
Namun sejak usia 3 tahun, ia sudah diberi ujian oleh Tuhan. Salah satu kakinya sangat kecil sehingga membuatnya tidak bisa berjalan dengan normal. Ia berjalan terseok-seok menahan keseimbangan tubuhnya. Kondisinya yang memprihatinkan, justru menjadi bahan hinaan untuk orang-orang yang melihatnya.
Abah sering terjatuh hingga dua kali sehari saat berjualan. Saat ia terjatuh, mesin arumanis yang dibawanya sering kali menimpa tubuhnya, sehingga Abah harus merelakan sebagian penghasilannya yang tidak seberapa untuk biaya pijat dan pengobatan.
Bahkan setelah perjuangannya memikul mesin aruma manis, terjatuh dan tertiban, penghasilan yang didapatkan Abah paling besar hanya 15-20 ribu saja. Itupun akan terpakai untuk urut karena tubuh yang tertimpa mesin arumanis terasa sakit.
Cobaan hidup yang dihadapi Abah tak berhenti sampai di situ. Istrinya, satu-satunya orang yang selalu setia mendukung dan merawatnya, telah meninggal 100 hari yang lalu. Kepergian sang istri meninggalkan luka yang dalam di hati Abah. Walaupun hatinya penuh duka, Abah tetap berusaha tegar dan melanjutkan hidup dengan berjualan arumanis.
"Kalau ingat istri, Abah masih sering menangis. Abah sangat sayang sama istri, Kang. Abah selalu berdoa semoga nanti bisa bertemu lagi di surga," ujarnya.
Teman-teman, di usianya yang sudah tidak lagi muda, kondisi tubuh yang sangat tidak baik dan memprihatinkan, bagaimana kalau kita bantu Abah jalani hidup yang lebih nyaman dan layak?
Perjuangan Lansia Difabel Penjual Arumanis
terkumpul dari target Rp 60.000.000