Di pelosok Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, terdapat sebuah tanjakan yang menjadi nadi kehidupan masyarakat—Tanjakan Legok Manggu. Jalan ini bukan sekadar jalur biasa, tetapi akses utama yang menghubungkan beberapa kampung, termasuk Kampung Legok di Desa Buniwangi hingga Kampung Cigeblug, Cigobag, Cikadu, dan Sindanghayu di Desa Caringin.

Bagi warga setempat, jalan ini adalah urat nadi perekonomian dan pendidikan. Setiap hari, petani melangkah di atasnya menuju sawah dan kebun, anak-anak berjalan meniti tanjakan ini untuk bersekolah, pedagang melaluinya demi mencari nafkah, dan masyarakat lainnya bergantung padanya untuk mencapai pasar serta pusat kota. Sayangnya, jalan ini rusak parah.

Namun, alih-alih menjadi jalur yang nyaman dan aman, jalan ini justru menjadi ancaman bagi siapa saja yang melaluinya.

Jalan ini belum pernah tersentuh bantuan anggaran pemerintah. Lokasinya yang berada di pelosok membuatnya luput dari perhatian, sementara keterbatasan dana desa belum memungkinkan adanya perbaikan yang layak. Akibatnya, jalan yang seharusnya menjadi akses utama justru berubah menjadi perangkap berbahaya bagi warga sekitar.

Kondisinya sangat memprihatinkan—licin, terjal, dan penuh bebatuan tajam. Saat musim hujan tiba, tanah merah di sepanjang jalan berubah menjadi lumpur yang membuat motor sulit melaju, sementara pejalan kaki harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset. Bahkan di musim kemarau sekalipun, jalan ini tetap menyulitkan karena dipenuhi debu dan batu-batu kecil yang mudah bergeser.

Warga telah berusaha sebisa mereka. Mereka menambal jalan dengan tanah, mencabut rumput liar, dan membersihkan jalur yang bisa mereka lalui. Tapi semua itu hanyalah solusi sementara. Dengan lebar hanya 1,5 meter dan panjang sekitar 50 meter, seharusnya jalan ini bisa lebih baik—lebih aman. Sayangnya, keterbatasan ekonomi membuat mereka tak mampu melakukan perbaikan secara menyeluruh.

Sudah banyak korban berjatuhan di jalan ini.
Motor yang tergelincir, barang dagangan yang berserakan di tanah, anak-anak yang jatuh dalam perjalanan ke sekolah—ini bukan sekadar cerita, tetapi kenyataan yang dihadapi warga setiap hari. Mereka tak punya pilihan lain. Jalan ini adalah satu-satunya akses menuju kehidupan yang lebih baik.

Kini, saatnya kita bergerak. Jalan ini bukan hanya sekadar jalur biasa—ini adalah jalan hidup bagi mereka. Dengan sedikit bantuan, kita bisa mengubah kondisi ini. Setiap donasi yang Anda berikan akan sangat berarti untuk memperbaiki Tanjakan Legok Manggu, agar anak-anak bisa bersekolah dengan aman, petani bisa bekerja tanpa rasa cemas, dan warga bisa melangkah dengan tenang.

Mari bersama-sama berkontribusi untuk perubahan. Bantu mereka melangkah dengan lebih aman, bantu mereka mendapatkan akses yang layak.