Perahu Untuk Nelayan Lansia
terkumpul dari target Rp 68.934.000
Setiap hari Abah Sapri (56) pertaruhkan nyawanya di tengah laut demi mencari ikan. Berbekal ban dan jaring ala kadarnya, Abah berpacu dengan kerasnya deburan ombak. Abah lemparkan jaring berkali-kali, berharap banyak ikan yang masuk ke dalam jaringnya. Adakalanya Abah tenggelam di tengah lautan.
"Mudah-mudahan hari ini saya dapat ikan yang banyak biar anak dan istri saya bisa makan", ucap Abah Sapri dengan berkaca-kaca sambil memperbaiki jaring tangkapan ikannya.
Hasil jualan ikan Abah Sapri hanya dapat sekitar 30-40 ribu rupiah, itu pun jika ada ikan yang berhasil ditangkap. Jika tidak, Abah pulang dengan tangan hampa sambil tertatih lemas dan lapar.
Begitulah hari-hari Abah Sapri. Diusianya yang sudah tua, Abah masih berjuang mempertaruhkan nyawanya demi sesuap nasi. Abah tinggal bersama istri dan anaknya di sebuah gubuk reyot yang sudah rapuh termakan usia. Tidak ada bisa Abah lakukan selain pergi ke laut mencari ikan.
Sahabat, Abah Sapri hanyalah satu potret pejuang keluarga yang diusia rentanya masih harus bertahan hidup dengan mempertaruhkan nyawa. Yuk kita berbagi bahagia bersama Abah Sapri dengan menghadiahkan perahu yang layak untuk menangkap ikannya agar lebih mudah.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membeli perahu dan modal usaha untuk Abah Sapri. Selain itu digunakan untuk para pejuang keluarga dan penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat
Perahu Untuk Nelayan Lansia
terkumpul dari target Rp 68.934.000