Tetap Jualan Pikulan Meski Sakit Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Mak, udah dua hari bapak ga jualan. Nanti utang kita makin numpuk, kasian anak-anak udah ga bekel ke sekolah. Bapak jualannya deket-deket aja, kok.”
Meski kondisi badannya sakit dan nafasnya berat, Pak Nunu (47) berjuang keras memikul jualan cireng pikulan keliling.
Penghasilan yang didapat paling banyak hanya Rp30.000. Istrinya, Mak Mimin (42) pun ikut membantu Pak Nunu dengan bekerja sebagai buruh tani dan pencari rumput untuk kambing tetangga. Namun itupun tak cukup untuk kebutuhan keluarga, akhirnya terpaksa mereka berhutang ke tetangga.
"Sebetulnya saya udah malu hutang ke warung, tapi ga ada pilihan lain daripada anak-anak ga makan. Kalo saya dan istri udah biasa nahan lapar," ungkap Pak Nunu sambil tertunduk.
Pernah suatu hari Pak Nunu memaksa jualan padahal sedang sakit. Tiba-tiba Pak Nunu jatuh bersama pikulannya dan pingsan. Beruntung pemilik warung yang dipinjami bahan cireng mengikhlaskan dan menggratiskan bahan tersebut tanpa harus di bayar. Ya, kadang Pak Nunu meminjam dulu bahan baku cireng dari warung langganan dan membayarnya saat kembali dari jualan.
Pak Nunu berharap punya modal usaha untuk jualan di rumah agar penghasilannya lebih baik, bisa renovasi rumahnya yang sudah lapuk dan reot, serta pendidikan anak-anaknya.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha, renovasi rumah, dan kebutuhan lainnya. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lain di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Tetap Jualan Pikulan Meski Sakit Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 100.000.000