Sedekah Air Gaza Obati Luka dan Dahaga Mereka
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Ketika Gaza bukan lagi jadi trending topic, apakah kamu masih ada untuk mereka?
Hari ini, berita Gaza semakin sayup. Tapi bukan berarti genosida sudah berhenti, malah justru sebaliknya.
Serangan udara Israel yang tak berkesudahan juga memperburuk krisis air di sana. Saat ini, 90% saluran air di Gaza tidak layak untuk minum, bahkan untuk sekadar menyiram tanaman pun tidak.
Limbah domestik merembes ke dalam air tanah Gaza, mencemari pasokan air. Pabrik pengolahan air laut pun banyak yang berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar.
Saat ini, yang sangat mereka andalkan adalah pasokan air dari lembaga kemanusiaan.
Lalu, bak bumi dan langit, penduduk di tanah yang dicaplok Israel sangat berkelimpahan air. Aljazeera melansir, jika dibuatkan perbandingan, seorang warga Israel menikmati air 3 kali lipat lebih banyak (bahkan lebih) daripada seorang warga Gaza.
Innalillahi, warga asli tanah para Nabi justru harus menahan haus dan lapar di negerinya sendiri.
Sobat Masjid, sudah lebih dari enam bulan berjalan, namun akhir genosida belum juga terlihat. Penderitaan di sana tak terbayangkan.
Saudara kita di sana masih membutuhkan bantuan. Maka, jadilah salah satu yang masih bertahan mengulurkan tangan!
Sedekah Air Gaza Obati Luka dan Dahaga Mereka
terkumpul dari target Rp 200.000.000