
Temani Langkah Tua Abah Nono yang Berjuang
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Di usia yang sudah sangat senja, Abah Nono (91 tahun) masih harus berkeliling kampung untuk berjualan lap. Setiap hari ia menuntun sepedanya yang penuh dengan dagangan, meski tubuhnya sudah rapuh dan sering kali tak kuat lagi menahan lelah.

Pernah suatu kali, ban sepedanya bocor. Dengan napas tersengal, Abah tetap mendorong sepedanya berkeliling hanya agar dagangan bisa sampai ke pembeli. Namun, seringkali ia pulang dengan hati sedih—karena belum ada satu pun lap yang terjual.

“Kalau laku satu lusin, Abah cuma dapat untung sepuluh ribu. Itu pun harus dicukup cukupkan buat makan Abah, istri, anak, dan dua cucu di rumah,” ucap Abah lirih.

Bayangkan, Rp10.000 untuk menghidupi seluruh keluarga. Uang itu tak pernah cukup, apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang semakin mahal.

Namun Abah Nono tetap memilih berjuang. Meski tubuhnya gemetaran, meski perutnya sering kosong, ia tetap berusaha mencari rezeki dengan penuh harapan.
Para penderma, maukah kita bersama-sama ringankan beban Abah Nono?
Mari ulurkan tangan agar Abah tak lagi harus berjalan sejauh itu dengan dagangan yang sering tak laku. Setiap rupiah dari kita bisa jadi penyambung hidup Abah dan keluarganya.
Temani Langkah Tua Abah Nono yang Berjuang
terkumpul dari target Rp 70.000.000
