Peduli Pasangan Lansia Hidup di Tengah Hutan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Seringkali pada malam hari, pasangan lansia Mbah Pasrum (79) dan Mbah Warni (60) harus tetap terjaga. Bersembunyi di tempat yang aman untuk menghindari binatang buas yang masuk ke rumah mereka. Entah itu ular besar, babi hutan atau bahkan harimau mengintai di daerah rumah mereka.
Dengan tubuh rentanya mereka hanya bisa bersembunyi dari ancaman hewan buas memang kerap datang selama mereka terpaksa hidup di tengah hutan belantara Temayang, Bojonegoro.
Sudah 50 tahun pasangan lansia ini bertahan hidup di tengah hutan belantara Temayang Bojonegoro bersama dua ekor anjing dan empat ekor kambing milik mereka. Rumah Mbah Pasrum dan Mbah Warni belum memiliki penerangan lampu listrik. Hanya lampu templok minyak tanah saja yang bisa diandalkan
Rumah pasangan lansia ini cukup mengkhawatirkan. Beralaskan tanah, bertembok kayu yang kini lapuk dimakan usia dan atap-atapnya bocor.
Penggunaan lampu templok pun harus mereka hemat karena untuk membeli minyak tanah sebagai bahan bakarnya, Mbah harus berjalan kaki sepanjang 12 km. Atau dengan mengarungi Waduk Pacal menggunakan sampan tuanya menuju ke pasar di desa terdekat dan penuh resiko.
Untuk makan sehari-hari, Mbah mengandalkan umbi-umbian, sayur dan jagung yang ia tanam sendiri di tengah hutan. Berbagai cara mereka lakukan untuk tetap bisa bertahan meski harus hidup kurang layak.
Pasangan lansia ini hidup penuh dengan keterbatasan. Meski begitu mereka tetap bersabar, berdoa dan terus berusaha.
Sobat Mulia, saat ini yang paling dibutuhkan oleh pasangan lansia ini adalah solar panel untuk penerangan, sampan untuk transportasi Mbah dan sembako agar mereka bisa terus menyambung hidup.
Yuk berikan sedekah dan bantuan terbaikmu untuk Mbah Pasrum dan Mbah Warni!
Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.
Peduli Pasangan Lansia Hidup di Tengah Hutan
terkumpul dari target Rp 100.000.000