Peduli Mak Anah, Lansia Pembuat Sapu Lidi
terkumpul dari target Rp 92.500.000
Kisah Mak Anah, Lansia Pembuat Sapu Lidi
Di usianya yang sudah sangat renta, dengan kaki dan tangan yang mulai melemah, Mak Anah (76 Tahun), berkeliling kampung menjajakan sapu lidi buatannya.
Mak Anah berjalan puluhan kilometer tanpa alas kali dengan tubuh bungkuk dan langkah tertatih. Dengan membawa setumpuk sapu lidi, Mak Anah berkeliling kampung dengan penuh harapan agar terjual untuk membeli makan di hari itu.
Mak Anah tinggal sendirian di rumah gubug reyot yang jauh dari kata layak. Berlokasi di pelosok Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Sungguh pilu, di masa tuanya, setiap hari beliau merasa waswas menghadapi rumah yang hampir ambruk. Kayu-kayu penopang yang sudah lapuk termakan usia dan dinding bilik yang berlubang.
Jika hujan besar, bukan hanya bocor, tapi banjir setinggi 1-2 meter kerap menggenangi tempat tinggalnya. Tak jarang, Mak Anah pun harus mengungsi ke rumah tetangganya.
Di balik semangatnya mencari nafkah, ternyata Mak mempunyai penyakit yang sudah 3 tahun terakhir ini menggerogoti hidungnya. Di lubang hidung sebelah kiri, tumbuh benjolan yang semakin lama kian membesar. Namun, beliau tak pernah memeriksakan kondisinya ke rumah sakit karena merasa tidak memiliki biaya.
"Kalau jualan, badan Mak sering terasa letih dan nafas terasa sesak. Kadang, keluar darah dari hidung dan mulut. Bernafas pun agak sesak karena ada benjolan."
"Kalau sakit gak pernah dirasakan Kang, soalnya kalau Mak gak jualan Mak mau makan apa?", ujar Mak lirih.
Setiap sapu lidi yang dibuatnya, memerlukan waktu 1 hari. Jika sudah ada 5-10 ikat, barulah Mak berkeliling kampung menjajakan dagangannya.
Mak Anah harus bekerja keras demi sesuap nasi, walaupun setiap 1 sapu yang dijual, ia hanya mendapatkan 5000 rupiah.
"Kalau ditanya cukup apa gak, ya gak cukup nak, seminggu mak harus buat sapu. Seminggu Mak jualan. Kalau jualan pun kadang gak laku semua. Kalau laku 3, ya 15ribu buat makan seminggu", ujar Mak Anah sambil tersenyum.
SahabatKU, Mak Anah adalah satu dari ribuan potret lansia dhuafa yang masih bekerja keras di hari tuanya.
Beliau berharap di ujung usianya dapat hidup dengan layak. Memiliki rumah tinggal yang layak huni dan mampu berobat.
Yuk bantu ringankan beban Mak Anah. Kepedulianmu adalah harapan bagi Mak Anah.
Berapapun donasi yang kamu berikan akan sangat berarti bagi beliau.
Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.
***
Disclaimer:
- Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membenahi rumah, berobat dan segala keperluan Mak Anah.
- Selain itu, sebagian dana yang terkumpul juga akan digunakan untuk program warung makan gratis untuk para pejuang keluarga, disabilitas, jompo, lansia, dhuafa dan penerima manfaat lainnya yang memerlukan, dibawah naungan Program Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Peduli Mak Anah, Lansia Pembuat Sapu Lidi
terkumpul dari target Rp 92.500.000