Peduli Arifin dan Arman
terkumpul dari target Rp 24.000.000
Arifin dan Arman adalah anak dari sebuah keluarga di Desa Tanjung Siram Kab. Padang Bolak Sumatera Utara. Muhammad Sinaga, ayahnya adalah seorang penggerus karet berpenghasilan Rp85.000 sepekan dengan kondisi fisik terbatas sebagai penyandang disabilitas di tangan dan memiiliki kondisi ketidaksempurnaan berbicara. Dalam kondisi terbsebut Pak Sinaga harus menghidupi 8 orang anggota keluarganya dengan kondisi 2 dari anaknya yaitu Arifin dan Arman lumpuh yang dulu tidak ia ketahui penyakitnya.
Arifin dan Arman mengidap penyakit Duchene Muscular Dysthrophy yang menyebabkan degenerasi otot. Suatu penyakit dengan faktor dominannya adalah mutasi gen distrofi pada kromosom X yang diketahui akan menyerang 1 dari 3600 laki-laki dengan gejala degenerasi otot bahkan lumpuh.
Arifin putus sekolah akibat penyakit yang dideritanya. Kondisi Arifin dimulai dengan gejala sering jatuh dan hingga akhirnya Arifin tidak bisa mengangkat badannya lagi dan terpaksa hanya bisa berbaring di lantai rumahnya beralas sarung dan tikar karena mereka tidak memiliki tempat tidur. Arman adalah adik Arifin yang punya gejala penyakit yang sama, hingga sekarang Arman hanya bisa duduk lemah bahkan untuk sekedar berdiri pun sangat sulit untuk Arman.
Keluarga Arifin dan Arman hidup dalam rumah berukuran 4 x 5 meter, tanpa kamar mandi, tanpa kasur bahkan untuk makan berselang waktu sehari makan, sehari tidak.
Untuk membawa Arifin dan Arman ke rumah sakit pun ternyata membutuhkan perjuangan, karena mereka harus diangkat oleh empat orang. Kenapa? Karena ketika diangkat, Arifin ataupun Arman merasa sangat kesakitan sepertinya dikarenakan sudah terlalu lama terbaring.
Pada akhir Agustus 2016 Arifin dan Arman dirawat di RSUD Gunung Tua. Saran dari dokter Spesialis Anak adalah agar mereka dirawat dan menjalani fisioterapi. Kembali ke kondisi normal memang hampir tidak mungkin, saat ini tujuan pengobatan adalah agar kondisinya tidak semakin parah. Kondisi terakhir Arifin demam 39.7° sedangkan Arman kakinya sudah tidak bisa diluruskan namun nafsu makan Arifin dan Arman sudah membaik. Ketika itu Arifin membaik karena sudah tidak demam dan Arman naik berat badannya. Meskipun demikian, keduanya tetap harus mendapatkan perawatan intensif.
Arifin dan Arman membutuhkan biaya perawatan senilai minimal Rp2.000.000,- per bulan. Mereka pun membutuhkan vitamin khusus untuk menunjang perbaikan gizi. Mari peduli dan bantu kedua kakak beradik ini agar dapat meneruskan perawatan serta kondisinya semakin membaik...
Peduli Arifin dan Arman
terkumpul dari target Rp 24.000.000