URGENT! Gubuk Pasangan Disabilitas Terancam Ambruk
terkumpul dari target Rp 85.000.000
Sambil jalan terpincang-pincang, Pak Sulaeman atau lebih dikenal dengan Pak Sule memegang tongkat kayu tua dan jalan kaki menyusuri jalan setapak yang licin dan terjal sejauh 15 kilometer.
Setiap jam 5 subuh sampai 3 sore, Pak Sule jualan pisau milik saudaranya dengan penghasilan yang didapat sekitar 40 ribu sehari, itupun jika pisaunya tersedia karena biasanya terhambat modal dan bahan baku yang sulit didapatkan.
Sejak bayi kaki Pak Sule memiliki bentuk seperti Letter X, sehingga jalannya pincang. “Waktu bayi katanya panas 2 minggu ga turun-turun. Karena orangtua dulu ga ada biaya, terus jauh mau ke mana-mana, mungkin ga diobati jadi ya seperti sekarang ini,” cerita Pak Sule.
Jarak dari rumah ke uskemas terdekat kurang lebih 28 Kilometer dengan kondisi jalan setapak yang curam dan tidak ada angkutan umum. Bahkan Pak Sule sering terjatuh dan terperosok di jalan licin tanah yang curam.
Pak Sule tinggal di bilik panggung bersama istrinya yang juga penyandang disabilitas. Bu Isah, sejak lahir mengalami tunawicara. Dari pernikahannya, mereka tidak memiliki keturunan.
“Kadang kasian liat istri tinggal di bilik gini. Kayunya udah keropos, dindingnya banyak yang jebol, atapnya bocor, lantai juga udah banyak yang bolong. Saya khawatir rumahnya ambruk kalo hujan besar. Belum lagi bilik saya ada di bawah tebing. Mudah-mudahan ga longsor,” harap Pak Sule.
SahabatKU, yuk temani perjuangan sepasang disabilitas yang tengah bertahan hidup di dalam kondisi sangat sulit dan serba terbatas!
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk bangun rumah layak huni, modal usaha, dan kebutuhan pokok lainnya. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk kebutuhan dhuafa dan program kebaikan lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
URGENT! Gubuk Pasangan Disabilitas Terancam Ambruk
terkumpul dari target Rp 85.000.000