Renovasi Gubuk Disabilitas Penjual Sapu Lidi
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Setiap hari Pak Muhtadin (45) keliling jualan sapu lidi dalam kondisi kakinya bengkok dan lemah. Terlahir dengan kelainan genetik Achondroplasia, Pak Muh mengalami banyak keterbatasan.
Masa kecilnya pun diwarnai dengan ejekan dan perundungan, meski tak diambil hati, selain kondisi ekonomi, Pak Muh pun tidak bisa melanjutkan pendidikan.
"Dulu saya bisa jalan tanpa tongkat, tapi sekarang pakai tongkat juga sering jatuh karena kaki saya suka tiba-tiba lemas dan sakit kalo terlalu lama jalan. Sekarang juga sering tiba-tiba sesak dan sakit dada," cerita Pak Muh.
Tanpa menghiraukan kondisi fisiknya, Pak Muh semangat mencari nafkah demi sesuap nasi. Bersama istrinya, Bu Ayuh (55), mereka tinggal di gubuk tidak layak huni dan berbahaya. Sebagian dinding dan atapnya hanya ditutupi terpal dan kain bekas. Jika hujan lebat, mereka terpaksa mengungsi di rumah tetangga.
Disela-sela berjualan sapu lidi, Pak Muh juga mengabdikan diri sebagai marbot di mushola dekat tempat tinggalnya.
Insan Baik, Pak Muh butuh bantuan kita untuk mendapatkan kehidupan lebih baik secara ekonomi dan tempat tinggal layak huni. Yuk temani perjuangan penyandang disabilitas dhuafa!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk renovasi rumah, modal usaha, dan kebutuhan pokok lainnya. Jika terdapat kelebihan dana akan d gunakan untuk penerima manfaat dan kegiatan sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Renovasi Gubuk Disabilitas Penjual Sapu Lidi
terkumpul dari target Rp 100.000.000