Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Paket Lebaran Sehat, Bahagiakan Lansia - 10631

Paket Lebaran Sehat, Bahagiakan Lansia

Rp 6.698.408
terkumpul dari target Rp 200.000.000
3% tercapai
Cita Sehat Foundation
5
CAMPAIGN TELAH BERAKHIR
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur 269
  • Fundraiser

Saat ini kita mulai memasuki periode aging population, dimana jumlah lansia meningkat. Di masa lansia lazimnya orang sudah mulai berhenti bekerja dan menikmati masa tuanya. Namun persentase lansia bekerja di tahun 2019 mencapai 49,39%, artinya 1 dari 2 lansia di Indonesia masih bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang terlibat aktif secara ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa, baik sebagai bentuk aktualisasi diri maupun karena adanya desakan ekonomi.

Tak terkecuali bagi Pak Supaito, pria berambut putih yang sudah mengabdi 10 tahun menjadi petugas tanpa palang pintu di Lingkungan Pagah Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Beliau berangkat menuju Pos penjagaan dengan menggunakan sepeda kesayangannya setiap hari bertugas mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Pak Supaito kini tinggal di Jl. Argopuro RT 1 RW 4 Desa Arjasa Kecamatan Arjasa bersama dengan istri dan anaknya yang berusia 9 tahun.

Pak Supaito bekerja mulai tahun 2011. “Sudah sepuluh tahun saya menjaga palang pintu rel kereta api ini,” ujarnya. Walau terbilang lama, pos penjagaan dengan ukuran 2×2 meter tersebut tanpa ada fasilitas sama sekali. Tidak ada televisi, radio, bahkan jam dinding yang terpasang kini sudah rusak. Fasilitasnya cukup hanya ranjang terbuat dari bambu serta secarik kertas jadwal terbaru kereta api yang melintas.

Sebetulnya, tidak hanya Pak Supaito yang menjaga palang pintu rel kereta api di Pagah, tapi hanya Pak Supaito yang paling lama bekerja. “Ada dua orang yang jaga, satunya Pak Agus, usianya juga tua, dan beliau kendala pendengaran, jadi kalau ngomong harus dekat dan keras”

Pak Supaito pun tidak pernah bergegas untuk menjalankan shalat. Padahal, beliau ini sering berpuasa. Dia tidak salat bukan tanpa sebab. Dia takut terjadi apa-apa jika meninggalkan palang pintu walau untuk melaksanakan salat. Sebelum berangkat, Pak Supaito selalu shalat jamak Zuhur dan Ashar. “Biar Allah yang tahu kondisi saya. Daripada saya ninggal tugas, nanti malah saya yang paling berdosa,” imbuhnya

Pak Supaito hampir saja mengalami hal buruk. Pada waktu itu beliau shalat di pos penjagaan. Pada waktu yang sama kereta sudah mulai mendekat. “Ada suara bel kereta, saya langsung loncat dari shalat. Untung tidak ada yang lewat pada waktu itu. Dari situ saya berjanji tidak akan shalat lagi di pos,” katanya.

Pada saat malam dia terpaksa menutup palang pintu kereta api. “Jam 10 malam (kereta terakhir lewat) palang pintu ini ditutup. Karena gak ada petugasnya. Petugasnya kurang jika ingin berjaga-jaga 24 jam. Palang pintu sudah saya tutup, tapi masih ada saja mencoba merusak gembok, bahkan sirine yang sudah dipasang oleh Petugas KAI pun dikomplain oleh warga, karena berisik mengganggu istirahat warga, akhirnya ya tutup saja portal nya” paparnya.

“Suka dukanya mengabdi menjadi petugas palang pintu, suka nya bisa menyelamatkan orang lain, menyenangkan orang. Pulangnya dari sini (pos penjagaan) ya capek, kena hujan saat pulang naik sepeda. Saya pernah ketambrak anak ugal-ugalan saat pulang yang membuat kaki saya dijahit. Saya tetap akan mengabdi di sini (pos penjagaan) dan bersyukur kepada Allah karena bisa menyenangkan dan menyelamatkan orang lain terhindar dari kecelakaan tertabrak kereta api” ujarnya penuh harap

Pak Supaito hanyalah satu dari sekian banyak lansia yang masih berjuang bekerja di masa tuanya, di luar sana ada banyak lansia yang bernasib seperti Pak Supaito, atau bahkah lebih memprihatinkan. Pada bulan berkah ini, kami mengajak sahabat semua untuk berdonasi paket Lebaran Sehat, Bahagiakan Lansia di 10 kota di Indonesia yaitu Medan, Cirebon, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jember, Tangerang.

Adapun isi paket berupa : Beras 5 Kg, Gula 1 kg, Jus Kemasan 500 ml, Minyak Goreng 1 liter, Kue Kaleng 350 gr, Goodiebag.

Ayo kita patungan paket Lebaran Sehat, Bahagiakan Lansia, semoga bisa meringankan beban mereka dengan cara klik "DONASI SEKARANG"

 

 

Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
  • donatur-image

Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Paket Lebaran Sehat, Bahagiakan Lansia

Bandung
Cita Sehat Foundation
5
Rp 6.698.408
terkumpul dari target Rp 200.000.000
3% tercapai
Bantu sebarkan via :
SHARES
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://be.sharinghappiness.org/embed/paketlebaranlansia" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved