“Jangankan untuk anak saya berobat, untuk makan aja bisa 3 hari sekali,” ungkap Bu Ade dengan penuh air mata. Anaknya, Asep, yang terbaring pun ikut menangis, meratapi nasib mereka yang terasa begitu sulit.

Saat usia Asep 12 tahun, Asep sering sakit dan setelah diperiksa dokter menyatakan Asep mengidap penyakit Thalasemia Mayor, sebuah kelainan darah yang menyebabkan rusaknya sel darah merah hingga oksigen tak bisa menyebar ke seluruh tubuh dengan baik.

Asep (35) pernah menjalani operasi pengangkatan limpa dan sempat bisa beraktifitas normal hingga sampai melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Suatu hari, tiba-tiba perut Asep kembali membesar dan harus menjalani pemeriksaan. Sementara ayah Asep pun sudah wafat dan akhirnya Asep membantu ibunya bekerja mengumpulkan rongsok untuk dijual.

Asep bukan hanya membutuhkan transfusi darah secara rutin, bahkan harus menjalani operasi. Kini penyakit Asep semakin parah hingga membuat tubuhnya semakin kurus dan perutnya semakin membengkak. Asep hanya bisa berbaring tak berdaya, merasa menjadi beban bagi ibunya yang telah menjadi janda.

“Dulu saya pernah kerja tapi cuma bentar karena sakit. Saya pengen banget bisa kerja lagi buat bantu Ibu. Sejak bapak meninggal, ibu terpaksa jadi pemulung,” ungkap Asep.

Penghasilan pemulung yang sangat minim dan tak tenti membuat Asep tak bisa berobat. Bahkan untuk makan pun, mereka pernah menahan lapar 2 hari lamanya.

Sahabat, Asep membutuhkan bantuan untuk bisa berobat. Yuk temani perjuangan Asep lawan penyakitnya agar sehat dan bisa beraktifitas seperti sediakala!