Bantu Ojek Online Bangun Sekolah untuk Anak Jalanan
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Awalnya di kolong jembatan ini banyak banget tumpukan sampah, banyak juga anak-anak yang ikut orang tuanya ngambilin barang bekas sambil mikul karung besar, pas saya tanya ke salah satu anak, ‘Ade sekolah kelas berapa?’, anak itu jawab ‘Aku ga sekolah Pak soalnya mama gak punya uang buat sekolahin aku’ kemudian saya tanya lagi ‘Tapi ade mau nggak kalau sekolah?’, ia jawab dengan semangat ‘Mau bangettt, aku pengen belajar dan main bareng temen-temen.”
“Perasaan sedih, haru, dan kasihan saya rasakan saat itu. Ternyata masih banyak anak-anak yang nggak bisa sekolah karena orang tuanya tak miliki uang yang cukup, padahal mereka juga layak mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak lainnya." Cerita Pak Jovin pada kami sewaktu pertama kali bertemu.
Pak Jovin adalah seorang pendeta yang menghidupi diri dengan menjadi driver ojol. Walaupun penghasilan dari ojol itu tidak besar, beliau tetap berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencukupi kebutuhan pribadinya serta kebutuhan sekolah yang ia bangun.
Karena beliau juga mencari nafkah di jalanan, beliau sering memperhatikan anak-anak yang berlari dibawah jembatan tanpa alas kaki, mengamen di persimpangan lampu merah, mengumpulkan barang-barang bekas, atau bahkan menjadi pengemis.
Dari pengamatannya itu, Pendeta Pak Jovin yang miliki jiwa sosial yang sangat tinggi semakin bertekad untuk mengabdikan diri dalam mengajar anak-anak jalanan.
Hingga kini waktu berjalan begitu cepat, 15 tahun sudah Pak Jovin mengabdikan dirinya untuk mengajar di kolong jembatan ini. Muridnya pun sudah mencapai 120 anak, Namun mirisnya sekolah ini hanya miliki 3 pengajar saja, mereka semua adalah sukarelawan, tanpa upah sedikitpun, ungkap mereka “Biar tuhan yang menggaji saya..”
Sedihnya sekolah ini hanya miliki 2 ruangan yang harus dipakai oleh 4 kelas dan hanya menggunakan sekat-sekat sederhana sebagai pembatasnya. Sehingga, suara guru yang sedang mengajar seringkali bertabrakan, belum lagi ditambah dengan suara bising klakson kendaraan di luar kelas yang membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif.
Namun, benar-benar patut diacungkan jempol bahwa anak-anak tak pernah mengeluh sedikitpun. Mereka tetap semangat dan tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan belajar yang kurang memadai, bahkan ketika hujan turun dan atap kelas bocor hingga lantai tergenang banjir. Seakan serangan badai besar pun tak bisa menggoyahkan mereka untuk terus menimba ilmu.
“Saya ingin membuktikan bahwa anak jalanan bisa sukses dan bisa mengubah nasib keluarganya..” Ujar Pendeta Jovin tulus.
TemanKebaikan, Yuk saling bergandengan tangan bantu perjuangan Pendeta Pak Jovin menciptakan masa depan anak jalanan lebih cerah melalui sekolah ini!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Bantu Ojek Online Bangun Sekolah untuk Anak Jalanan
terkumpul dari target Rp 100.000.000