Aku Cucu Ismail, usiaku kini 21 tahun. Kata ibu dan keluargaku, saat usiaku 2 bulan aku sakit panas tinggi sampai kejang dan koma selama beberapa minggu. Dokter mendiagnosaku menderita 4 penyakit sekaligus, Suspect Sequelae Meningitis, TB, Bone TB, dan Cerebral Palsy.

Penyakit itu membuat tubuh dan otakku mengalami kelumpuhan. Kaki dan tanganku bengkok hingga sulit digerakkan. Aku tidak bisa bicara, tapi aku bisa melihat dan mendengar.

Setelah ayahku meninggal dunia karena sakit, aku tinggal bersama ibu dan 3 saudaraku di rumah panggung. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, lantainya dari belahan bambu yang sudah rapuh, serta atap dan langit-langit yang sudah banyak jebol dan bocor.

Ibuku, Mak Yayat, adalah ibu yang sabar dan tangguh. Terkadang, aku mendengar ibu sedang menangis saat sholat malam. Rasanya ingin sekali memeluk dan mengusap air mata ibu.

Setiap pagi, setelah memandikan, memakaikan baju, mengganti popok dan menyuapiku, ibu pergi bekerja. Ibuku adalah seorang buruh tani yang hari-harinya mencangkul lahan, mengangkat pupuk kendang, mencari rumput untuk dijual, dan pekerjaan lainnya hingga sore hari. Penghasilannya tidak lebih dari 30 ribu sehari.

Semua dilakukan untuk biaya pengobatanku, kebutuhan sehari-hari, dan biaya sekolah saudaraku. Setiap bulan ibu memanggil tukang urut sebagai pengobatan alternatif untukku karena ibu tidak sanggup membawaku ke rumah sakit.

Aku berharap, semoga suatu hari nanti penyakitku sembuh dan bisa membantu ibu juga saudara-saudaraku.

#TemanBerbagi, yuk bantu Cucu obati penyakitnya agar tumbuh kembangnya lebih baik juga modal usaha untuk Mak Yayat!

Disclaimer: Dana yang tekumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Cucu Ismail, modal usaha Mak Yayat, dan renovasi rumah. Jika ada kelebihan donasi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dhuafa dan program lain yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.