Bantu Pembangunan Masjid Nurul Yaqin Di Pelosok Gowa
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Seandainya kamu lahir tahun 1991 di Dusun Borong Buah, pelosok Gowa, maka saat itu bertepatan dengan pembangunan Masjid Nurul Yaqin. Kamu tumbuh seiring waktu, hingga hari ini usiamu 30 tahun. Lalu, apakah Masjid Nurul Yaqin ikut berubah?
Jawabannya ada dua, Sobat.
Ya, Nurul Yaqin berubah. Atapnya sudah berlubang di mana-mana, dindingnya kini retak-retak, bahkan beberapa warga menilai, masjid ini hampir ambruk.
Namun, ada juga yang tidak berubah dari masjid ini, Sobat. Sudah 30 tahun berdiri, bangunan Nurul Yaqin belum rampung.
Jendelanya kusen belaka, beberapa yang terpasang kaca pun sudah pecah. Langit-langit masjid tak ada, hingga kalau kamu tengadah, matamu akan bisa langsung melihat atap yang kerap bocor saat hujan.
Namun, karena inilah satu-satunya masjid di dusun itu, 60 keluarga muslim di sana tetap menggunakannya untuk shalat lima waktu, shalat Jumat, juga pengajian warga dan anak-anak. Masya Allah.
“Masjid terdekat sekitar 4 KM. Jika hujan, kami sulit melewati jalan yang tanah merah ini dengan motor, jadinya harus jalan kaki,” ungkap warga.
Jarak masjid tetangga yang jauh, akses jalan yang berbahaya karena kiri-kanan jurang dan licin saat hujan, membuat warga tetap beribadah di Masjid Nurul Yaqin yang hampir ambruk ini.
Jika musim panen tiba, warga rutin iuran swadaya untuk memperbaiki masjid. Namun, hanya dapat menutupi kerusakan kecil dengan bahan seadanya, karena penghasilan mereka sebagai petani ladang sangat pas-pasan.
Sobat, yuk amal jariyah lagi, selamatkan Masjid Nurul Yaqin di Dusun Borong Buah, Gowa, Sulawesi Selatan, dari ancaman ambruk.
Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.
Bantu Pembangunan Masjid Nurul Yaqin Di Pelosok Gowa
terkumpul dari target Rp 200.000.000