Kerinduan Warga Pelosok Banggai akan Masjid Kokoh
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Kerinduan Warga Pelosok Banggai akan Masjid Kokoh
Jika ada satu hal yang Kakek Azami inginkan di usia senjanya, itu adalah menyaksikan masjid kampungnya yang sudah lapuk, berubah menjadi masjid kokoh.
Harapan Kakek Azami bukan tanpa alasan. Di Masjid Nur Hidayah inilah, di usianya yang menginjak 82 tahun, ia mengajar Al Quran kepada anak-anak setempat.
Masjid Nur Hidayah menemani 90 keluarga di Dusun I sejak empat tahun lalu. Untuk usia bangunan, masjid ini memang masih baru.
Jadi, kenapa bangunan bisa rusak secepat ini?
Ternyata, warga membangunnya dari bahan seadanya. Kemampuan mereka sebagai petani sederhana, hanya mampu menyediakan kayu dan seng. Bahkan, atap bagian luar terbuat dari daun rumbia, yang kerap bocor di musim hujan.
Jika belum mampu, kenapa harus memaksakan diri membangun masjid?
Jawaban warga bisa membuat hati siapa pun tersentuh.
Sobat, ternyata mereka sangat merindukan tarawih berjamaah. Ketiadaan masjid di kampung itu, membuat warga terpaksa shalat di rumah masing-masing.
Saking tak terbendungnya kerinduan akan tarawih berjamaah, warga ‘ngebut’ menyelesaikan pembangunan masjid hanya dalam waktu 21 hari saja, mengejar waktu Ramadhan yang saat itu akan segera datang.
Hari ini, kondisi masjid semakin lapuk. Namun itu tak menyurutkan semangat warga Dusun I menghidupkan masjid dengan ibadah dan kegiatan keagamaan.
Di sana, rutin terlaksana shalat lima waktu berjamaah, shalat tarawih, pengajian ibu-ibu dan anak-anak, juga peringatan hari besar Islam.
Sobat, yuk ikut beramal jariyah lagi, dengan patungan bangun Masjid Nur Hidayah untuk Kakek Azami dan warga Dusun I, Banggai, Sulawesi Tengah.
Kepedulianmu sangatlah berharga bagi mereka. Mungkinkah Allah yang pilih kita sebagai jawaban daripada doa-doa mereka?
Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.!
Kerinduan Warga Pelosok Banggai akan Masjid Kokoh
terkumpul dari target Rp 200.000.000